SUKOHARJO – Selama tahun 2024, Satpol PP Kabupaten Sukoharjo melalui Bidang Pemadam Kebakaran mencatat ada 214 kasus kebakaran di Kota Makmur dengan total kerugian material mencapai Rp 31 miliar.
Selain itu, berdasarkan hasil investigasi Bidang Damkar, masih ada 7 perusahaan yang minim proteksi terhadap kebakaran.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Sukoharjo, Margono mengungkapkan bahwa Kejadian ini tersebar di berbagai kecamatan, dengan Grogol menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, yaitu 46 kejadian, diikuti oleh Sukoharjo (41 kejadian) dan Kartasura (26 kejadian).
Menurut Margono, penyebab utama kebakaran adalah korsleting listrik, diikuti oleh insiden terkait tabung gas, kelalaian, pembakaran sampah, dan kebakaran lahan kosong.
“Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran sepanjang tahun ini. Namun, 15 orang mengalami luka ringan akibat berbagai kejadian tersebut,” jelas Margono, Senin (13/1/2025).
Selain menangani kejadian di Sukoharjo, tim pemadam kebakaran juga membantu penanganan di luar daerah melalui mekanisme Bantuan Kendali Operasi (BKO).
Sebanyak 18 kasus kebakaran di luar daerah dilaporkan, dengan mayoritas terjadi di Kabupaten Klaten (16 kejadian).
“Kerugian material yang ditimbulkan dari kejadian di luar Sukoharjo mencapai Rp 71 juta, terutama dari kebakaran pabrik dan oven kayu,” tambah Margono.
Selain memadamkan kebakaran, Bidang Pemadam Kebakaran juga melaksanakan 897 kegiatan lain selama 2024, termasuk evakuasi sarang tawon (246 kasus), penyelamatan hewan (300 kasus), pelepasan cincin (40 kasus), serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat (262 kegiatan).
“Kami gencar melakukan edukasi ke sekolah-sekolah dan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran dan cara pencegahannya,” terang Margono.
Evakuasi sarang tawon menjadi salah satu kegiatan yang cukup banyak dilakukan, dengan 18 korban tercatat akibat sengatan tawon.
Margono menyebutkan bahwa pelatihan tambahan bagi masyarakat terkait penanganan sarang tawon sangat diperlukan.
Margono menegaskan pentingnya pencegahan kebakaran melalui edukasi intensif dan pemeriksaan rutin instalasi listrik.
Ia juga mendorong peningkatan koordinasi antarwilayah, terutama dalam menangani kasus kebakaran di luar Sukoharjo, agar proses pemadaman dan penyelamatan dapat lebih cepat dan efisien.
Margono berharap, melalui peningkatan edukasi, perbaikan infrastruktur, dan koordinasi yang lebih baik, angka kebakaran di Sukoharjo dapat ditekan pada tahun mendatang.
“Dari hasil investigasi kami, ada 7 Perusahaan yang sarpras proteksi kebakaran tidak ada atau tidak memenuhi standar sesuai peraturan yang berlaku,” pungkasnya.
sumber: radarsolo
Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Sukoharjo, Polisi Sukoharjo, Artanto, Ribut Hari Wibowo