Kasus PMK Meningkat di Sukoharjo, Lebih dari 50 Laporan Baru di Awal 2025

SUKOHARJO – Sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah bertambah 57 kasus di awal Tahun 2025. Sehingga Dinas Pertanian dan Perikanan setempat mencatat total kasus PMK yang dilaporkan sebanyak 221 ekor, dimana 164 sapi terjangkit PMK merupakan laporan kasus sepanjang Tahun 2024. Seekor sapi mati dan tiga lainnya dipotong paksa karena diduga mulai terpapar PMK.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Arif Rahmanto mengatakan, sebaran PMK di Sukoharjo meliputi 10 kecamatan dari total 12 kecamatan. Hanya dua kecamatan yang tidak melaporkan kasus PMK yakni di Kecamatan Baki dan Kartasura. Namun demikian dinas meminta petugas kesehatan hewan lebih intensif melaksanakan pengecekan di wilayah yang masih nihil kasus sebagai langkah pencegahan.

“Penularan PMK pada ternak apalagi ada paparan kasus relatif sangat cepat,” katanya.

Dia menegaskan, pihaknya melakukan penanganan kasus PMK dengan memaksimalkan vaksinasi. Terakhir pada tahun 2024 lalu saat penanganan ternak sapi terkena PMK sudah dilakukan vaksinasi di wilayah Kecamatan Weru, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto dan Kecamatan Baki. Total ada 250 dosis vaksin yang sudah digunakan saat itu.

Dinas telah meminta kiriman vaksin pada awal Tahun 2025 ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 250 dosis. Vaksin ini untuk mencakup kecamatan yang belum terjangkau vaksinasi pada tahap sebelumnya.

“Sudah ada pemilih ternak yang antre meminta ternaknya segera di vaksin,” tambahnya.

Arif menuturkan, selain vaksinasi, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta kepada peternak maupun pemilik ternak untuk menjaga kesehatan hewan peliharaannya. Apabila ada temuan penyakit maka diminta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan desa setempat dan dilakukan penanganan.

Pemilik ternak juga telah diminta menjaga kebersihan hewan dan kebersihan kandang ternak. Kedua hal ini sangat penting mendukung kesehatan hewan ternak agar tidak mudah tertular penyakit.

“Petugas kesehatan hewan sudah diperintahkan melaksanakan pengawasan intensif ke lapangan,” tutupnya.

sumber: elshinta

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, AKBP Sigit, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, Kepolisian Resor Sukoharjo, Polisi Sukoharjo, Artanto, Ribut Hari Wibowo