Surakarta – Puncak arus mudik terjadi di ruas jalan tol Semarang-Solo tadi. Hal ini diungkapkan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi saat meninjau Pos Pelayanan (Posyan) Terpadu Rabu (19/4/2023).
Kapolda mengatakan kepadatan mudik yang terjadi sore tadi melampaui kepadatan pada tahun lalu. “Bila tahun kemarin 3000 kendaraan per jam, tadi sore mulai pukul 17.00 hingga pukul 18.00 terjadi kepadatan 4600 kendaraan per jam di pintu masuk kali kangkung. Sehingga one way diperpanjang sampai Bawen,” ujarnya.
“Artinya harapannya besok sudah mulai menurun untuk arus kendaraan yang melintas. Ketika besok naik lagi, akan kita berlakukan one way lokal mulai dari Kaling Kangkung hingga Bawen. Untuk mengantisipasi agar tidak adanya antrian panjang,” imbuhnya.
Disingung soal dua kejadian laka di tol 471 dan 487, Luthfi menuturkan sudah memerintahkan Kapolres Boyolali, Kasatlantas, hingga kasat-kasat Opsnal Polda untuk melakukan antisipasi. “Jadi tidak ada titik lelah, titik jenuh. Itukan masyarakat saja yang tinggal memanage perjalanan mereka,” tegas Kapolda.
“Kami akan memperbanyak patroli, tidak hanya lalu lintas termasuk fungsi Sabhara kita terjunkan untuk wilayah Boyolali. Dengan harapan tidak ada lagi masyarakat kita yang terlena. Kemudian kita diskusikan dengan pihak Jasa marga terkait spot yang kemarin menjadi titik laka, akan kita evaluasi terkait saintifik jalan raya dan sebagainya,” papar Kapolda.
Terkait antisipasi petasan, Kapolda menjelaskan pihaknya sebenanrya sudah melakukan penindakan jauh sebelum operasi ketupat candi berjalan. Namun memang diakui Kapolda, bahwa petasan ini memang menjadi budaya di masyarakat. Terutama di Karesidenan Kedu
“Ya perlahan harus kita kikis, tidak cukup dengan menegakkan hukum. Kita sudah mengamankan sebanyak 98 masyarakat terkait dengan undang-undang darurat petasan. Dan kita sebenarnya tidak bangga. Tapi ini kan berulang kembali dan ini menjadi pelajaran untuk kita ke depan,” ujar Luthfi.
Untuk itu, Polda Jateng bakal menggandeng tokoh masyarakat di tiap daerah untuk turut serta mencegah peredaran petasan didaerah mereka. “Kalau perlu perda-perda di daerah kita munculkan kembali terkait petasan bahwa petasan ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum tetapi juga mengancam jiwa masyarakat yang lain,” tegas Kapolda.
Kapolda Jateng, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polda Jawa Tengah, Jawa Tengah, Polri, Polisi, OKC 2023, Ops Ketupat Candi 2023, Operasi Ketupat Candi 2023