Jelang Mudik 2023, Pemkab Rembang Lakukan Pengecekan Alat Ukur SPBU

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Pemerintah Rembang makin tanggap menanggapi kebutuhan masyarakat jelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2023.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Rembang dalam menghadapi arus mudik jelang lebaran atau Hari raya idul Fitri 2023 yaitu sudah mulainya melakukan monitoring atau pengecekan keakuratan alat ukur SPBU.

Monitoring atau pengecekan akurasi alat ukur SPBU dilakukan karena Pemerintah Kabupaten Rembang menyadari bahwa biasanya pada Hari Raya Idul Fitri, distribusi atau pergerakan kendaraan meningkat.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang M Mahfudz menjelaskan tim melakukan pengecekan satu per satu mesin pengisian BBM, mulai jenis pertalite, pertamax, sampai bio solar.

Menurut Mahfudz masing-masing SPBU minimal takarannya masih dalam batas kesalahan yang diizinkan (BKD).

Mahfudz juga menghimbau bahwa berdasarkan hasil tersebut, masyarakat tidak perlu ragu lagi.

“SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Rembang ini akurat takarannya, masyarakat tidak perlu ragu, karena sesuai dengan yang dibeli masyarakat,” jelasnya.

Dikutip insiden24.com dalam laman resmi Pemerintah Jawa Tengah, jatengprov.go.id bahwa tim terkait dari Kabupaten Rembang melakukan pengecekan atau monitoring keakuratan alat ukur SPBU pada Kamis 6 April 2023 lalu.

Bahkan sebelumnya pun sudah dilakukan pengecekan keakuratan alat ukur SPBU di tempat lain, seperti dikatakan Mahfudz pihaknya telah melakukannya di Sarang, Kragan, Lintas Pantura.

“Kita sebelum hari ini juga telah melakukan pengecekan di Sarang, Kragan, Lintas Pantura,” ungkap Mahfudz.

Sementara itu, Kepala UPT Metrologi Rembang Mukaromah menambahkan, pengecekan alat ukur saat ini difokuskan pada SPBU yang berada di jalur mudik.

“Dari 24 SPBU di Rembang, 10 sampai 14 yang diawasi lebih intens di bulan Ramadhan ini,” jelas Kepala UPT Metrologi.

Berdasarkan beberapa kali pengujian mesin pengisian BBM, semua selisihnya berkisar 20 ml, sehingga, hasilnya masih batas wajar, lanjutnya.

“Teknisnya satu nosel kita ukur tiga kali. Tiga kali itu menunjukkan ada kestabilan nggak di situ. Tadi diukur 20 mili, nanti ada naik turunnya disebabkan karena faktor saat pengisian, cepat lambatnya itu ngaruh,” terangnya.

Tim juga melakukan pengecekan dengan membuka mesin pengisian BBM, untuk melihat dan memastikan apakah segelnya rusak atau masih aman.

“Ada cek penyegelan, takutnya ada pihak SPBU yang nakal. Nakal itu segelnya dibuka atau dipermainkan,” ujarnya.

“Semua mesin masih terdapat segel unik berbentuk lingkaran gepeng berwarna silver, dalam keadaan utuh,” tambahnya.

Dicontohkan, di mesin pengisian BBM solar di SPBU Gajah Mada segel pada 2022 dan berlaku sampai Agustus 2023.”

Sumber: insiden24.com

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Kalbar, Polda Kalbar, KalimantanBarat, Polda Jabar, Jawa Barat, Polres Pangandaran, Pangandaran