Jelang Demo 21 Mei, Gerindra Yakin Rakyat Tak Terprovokasi

Avatar photo

Jakarta – Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Habiburokhman meyakini masyarakat tak akan terprovokasi isu pelengseran Presiden Jokowi dalam aksi peringatan reformasi yang akan digelar 21 Mei mendatang.

Habib menilai masyarakat kini mulai cerdas dan tak akan mudah terprovokasi oleh isu-isu demikian.

“Santai aja, rakyat sudah semakin cerdas. Mereka enggak akan gampang diprovokasi oleh siapa pun,” kata Habib saat dihubungi, Sabtu (14/5).

Dia mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi atau pendapatnya di muka umum melalui aksi unjuk rasa selagi tetap mematuhi ketentuan hukum.

Mantan aktivis ’98 itu menilai ketepatan rumusan tuntutan akan berpengaruh pada sebuah gerakan. Menurut dia, semakin masuk akal tuntutan, sebuah gerakan akan banyak mendapat dukungan dari masyarakat luas.

“Saya sih enggak ambil pusing, enggak akan mempersoalkan dan enggak akan melarang-melarang mereka mau mencantumkan tuntutan apa,” kata anggota Komisi III DPR itu.

Sekelompok massa demonstrasi sebelumnya diketahui sempat membentangkan spanduk mendesak ‘Jokowi Mundur’ dalam aksi unjuk rasa pada Ramadhan 1443 Hijriah April lalu.

Spanduk juga bertuliskan ‘mosi tidak percaya terhadap DPR dan Pemerintah Jokowi-Ma’ruf’. Massa aksi di depan kompleks DPR/MPR itu kemudian bentrok dengan aparat.

Rencananya, sejumlah elemen masyarakat dari buruh seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan kembali menggrlar demo pada 21 Mei 2022, bertepatan dengan momentum reformasi. Aksi itu puncak dari rangkaian gelombang unjuk rasa di berbagai daerah.

“Pada 21 Mei, bertepatan momentum reformasi. Siapkan kekuatan kita, sosialisasikan ke kampus-kampus, ke pabrik-pabrik, ke kampung-kampung bahwa rakyat akan terus berjuang, rakyat akan terus bergerak,” kata Sekretaris Jenderal KASBI Sunarno, Kamis (21/4).