Semarang – Banjir Semarang yang terjadi sejak Sabtu, 31 Desember 2022, masih belum surut seluruhnya hingga Senin 2 Januari 2023 dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terjun langsung ke lapangan sejak hari pertama.
Diketahui banjir mengepung Kota Semarang setelah sebelumnya wilayah itu diguyur hujan selama dua hari yang dimulai sejak Jumat sore, 30 Desember 2022 hingga Sabtu, 31 Desember 2022.
Gubernur Ganjar Pranowo langsung memantau titik-titik banjir di Kota Semarang pada hari itu juga. Mulai dari Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah, dan Jalan Tambak Dalam Raya.
Kami menyajikan topik-topik berita yang relevan dan terpercaya untuk Anda, mulai dari Laporan Utama Majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo English, dan Arsip-arsip berita Tempo sejak tahun 1971.
Ganjar Pranowo juga telah meminta bantuan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama pihak terkait untuk melakukan rekayasa cuaca di pantai utara (pantura) Jateng yang dilanda cuaca buruk sejak Jumat lalu. “Agar dilakukan rekayasa cuaca, diintervensi. Kemarin kami sudah sampaikan kondisi kedaruratan ini,” tutur Ganjar usai mengecek kondisi banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Sabtu 31 Desember 2022.
Menilik Janji Ganjar Pranowo Saat Kampanye Pilgub 2018
Seperti yang diketahui bahwa Kota Semarang memang kerap dilanda banjir. Penyebab paling umumnya adalah karena curah hujan ekstrem dan sering terjadi pasang surut air laut yang sangat tinggi (Rob), ini karena Kota Semarang berada di wilayah pesisir Jawa Tengah.
Pelayanan Stasiun Semarang Tawang dan perjalanan KA Mlnulai berangsur normal. PT. KAI
Selain Kota Semarang, ada beberapa wilayah lainnya di Jawa Tengah yang juga rawan bencana banjir, seperti Pekalongan, Demak, Jepara, Pati, Kudus, Batang, dan Pemalang. Inilah masalah yang dihadapi masyarakat di wilayah tersebut setiap tahunnya, mereka berharap kepada setiap pemerintah yang memimpin untuk bisa mengatasinya.
Dengan demikian, bila menilik pada 2018 di mana ketika Ganjar Pranowo berkampanye saat menjadi calon gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023, dia menjanjikan akan melakukan penanganan banjir dan banjir rob di Kota Semarang secara tuntas.
Program yang ketika itu ditujukan untuk mengatasi banjir rob di Kota Semarang adalah dengan melakukan normlisasi dan pemeliharaan Sungai Kanal Banjir Timur. Selain itu, untuk pengendalian banjir dan penanganan pantai, Ganjar juga berjanji membuat sumur rentensi di beberapa kelurahan, seperti Kelurahan Kaligawe dan Muktiharjo Lor.
Dia juga menyebut akan membuat beberapa program berjangka yang srategis. Salah satunya dengan membangun tanggul laut raksasa (gian sea wall) di wilayah pesisir pantai utara Semarang dan Demak. Tanggul ini juga sekaligus akan difungsikan sebagai jalan tol Semarang-Demak.
Janji Ganjar Pranowo untuk penangan banjir di Kota Semarang juga sebenarnya sudah disampaikan saat Pemilihan gubernur Jawa Tengah untuk periode 2013/2018. Di mana ketika itu Ganjar sebagai calon gubernur yang dinyatakan unggul dalam perhitungan cepat mendatangi pasar Johar Semarang.
Ganjar menemui masyarakat yang mendukungnya untuk mendengarkan aspirasi dan masukan. Masyarakat dan pedagang di pasar Johar ketika itu mengeluhkan terkait banjir dan banjir rob yang terjadi setiap tahunnya.
Menanggapi keluhan itu, Ganjar pun kemudian berjanji untuk mengatasi masalah banjir dan limpahan limpahan air laut atau rob yang terjadi di sebagian wilayah Kota Semarang. Hal itu, disampaikannya di hadapan sejumlah pedagang di pasar Johar Semarang.
“Saya akan bertemu dan berbicara dengan Wali Kota Semarang, bagaimana menghandle banjir serta rob secara sistematis,” kata Ganjar Pranowo seperti dikutip dari Antara, Selasa 28 Mei 2013.