Ibu di Semarang Diteror Setelah Soroti Masalah Gizi di Posyandu

Avatar photo

SEMARANG – Seorang ibu-ibu yang mengkritik isi makanan posyandu, justru digeruduk oleh sejumlah warga hingga Ketua RT.

Kejadian viral di Kota Semarang, Jawa Tengah itu terngkap bermula dari video yang dibagikan oleh akun Instagram @infokejadian_genuk, Selasa (12/11/2024).

Ia mengkritik soal Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Posyandu, tetapi berujung dibentak.

Dalam unggahan tersebut, tampak PMT yang berisikan dua bungkus biskuit kemasan, satu susu kemasan, satu agar-agar, dan satu buah pisang.

“Kritik makanan Posyandu mendapat maaf dan klarifikasi dari pihak terkait warga Genuksari justru dilabrak di rumahnya,” tertulis dalam unggahan tersebut.

Adapun ibu-ibu penerima PMT tersebut mempertanyakan asupan protein yang seharusnya tersedia di dalam PMT.

Kemudian video lainnya menunjukkan ketika rumah ibu-ibu yang mengkritik tersebut dihampiri oleh sejumlah orang.

Lantas, seperti apa cerita selengkapnya?

Ibu-ibu yang mengkritik PMT Posyandu tersebut adalah Ika Purnama Sari, warga Genuksari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ia mengungkapkan bahwa PMT yang ia terima kurang memadai.

Di mana hanya terdapat satu buah pisang sebagai makanan real food.

Dengan kritikan tersebut, Ika berharap pihak Posyandu bisa melakukan evaluasi.

Kendati demikian, respons yang diterima justru berbanding terbalik dengan harapannya.

Ika pun langsung memviralkan kejadian yang dialaminya tersebut.

“Dalam unggahan saya juga bertanya standar PMT seperti apa, dan tag akun @dkksemarang dan @infokejadian_genuk.”

“Dengan harapan ada awareness dan evaluasi serta kontrol atau pengawasan dari dinas terkait,” kata Ika, Kamis (14/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

“Karena sebagai warga negara, sesuai dengan UUD, kita boleh kok mengungkapkan pendapat lewat lisan dan tulisan, dan itu dijamin sesuai Pasal 28 UUD 1945,” jelasnya.

Saat didatangi oleh rombongan Ketua RT, Ketua Posyandu, dan warga setempat, keluarga Ika pun merasa tersinggung.

“Trauma tidak, kami tersinggung atas bentakan-bentakan yang mana bertamu namun tidak memiliki adab seperti itu.”

“Karena mempermasalahkan saya unggah dan tag akun @dkksemarang,” ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Genuk, Yatno membenarkan adanya peristiwa warga dibentak karena mengkritik pemberian PMT Posyandu di wilayahnya.

Yatno menjelaskan bahwa pihak kelurahan dan Puskesmas Genuk telah mendatangi rumah Ika dan menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Sudah selesai masalahnya,” ucap Yatno.

Menurut Yatno, peristiwa ini merupakan kesalahpahaman.

Ia menjelaskan bahwa Posyandu memiliki program PMT yang dilaksanakan setiap bulan untuk balita.

“Saya klarifikasi, saya ajak musyawarah, sudah mendapatkan mufakat.”

“Bahwa saya juga menyampaikan bila mana ada hal yang kurang berkenan ya kami minta maaf,” tuturnya.

sumber: BanjarmasinPost.co.id

 

Polda Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Agus Suryonugroho, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, Jawa Tengah, Jateng, AKBP Sigit, AKBP Erick Budi Santoso, Iptu Mohammad Bimo Seno, Kombes Pol Ari Wibowo, Kompol Muhammad Fachrur Rozi, Artanto, Ribut Hari Wibowo