HUMBAHAS – BNPB mengatakan masih ada 10 orang yang dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut). Hingga setelah 12 hari pascakejadian, belum ada lagi penambahan jumlah korban yang ditemukan atas 10 warga yang masih dinyatakan hilang.
Sampai sejauh ini, tim gabungan SAR baru menemukan dua korban meninggal dunia.
“Masih nihil,” jelas Kepala Basarnas Sumut, Budiono, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/12/2023).
Adapun nama-nama warga yang masih dinyatakan hilang:
1. Pintar Simanullang (81)
2. Juni Arta Silaban (10)
3. Aldino Silaban (6)
4. Evalita Purba (22)
5. Lasroha Simanullang (40)
6. Tiamin Sinambela (75)
7. Tristan Siregar (8)
8. Desman Sihombing (50)
9. OP. Gomgom BR Sianipar
10. Ceria Banjarnahor (25)
BNPB menyebut operasi search and rescue (SAR) atau pencarian dan pertolongan terhadap korban banjir bandang dan tanah longsor ini akan ditutup hari ini Kamis (14/12). Namun hal ini masih akan dirapatkan terlebih dulu antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Besok penutupan (hari ini Kamis, 14/12),” ujar Budiono.
Berdasarkan informasi yang diterima, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pagi ini akan dilakukan rapat koordinasi antar-Forkopimda Kabupaten Humbahas untuk keputusan apakah operasi SAR dilanjutkan atau tidak, termasuk membahas perpanjangan masa tanggap darurat.
Sementara itu, sebanyak 169 jiwa masih mengungsi di Kantor Kecamatan Baktiraja dan ada yang disewakan rumah. Adapun sebanyak 76 jiwa sudah kembali ke rumah masing-masing karena rumahnya tidak terdampak parah. Sedangkan satu korban luka berat masih dirawat di RSUD Dolok Sanggul.
Polres Humbang Hasandutan, Polres Humbahas, Kapolres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Hary Ardianto, Polda Sumut, Sumatra Utara, Poldasu