SEMARANG – Hujan lebat yang menguyur Kecamatan Genuk, Kota Semarang pada Sabtu (31/12/2022) membuat sejumlah daerah di kawasan tersebut terendam banjir.
Salah satunya Kelurahan Trimulyo yang hingga kini masih tergenang air, dengan ketingian air beragam, mulai 25 cm sampai 125 cm.
Lurah Trimulyo, Sugito menyampaikan bahwa hingga saat ini sebanyak empat RW di Kelurahan Trimulyo masih terdampak banjir.
“Kalau di kelurahan trimulyo saat ini masih, ada beberapa titik tidak bebeda jauh dengan hari sebelumnya, terutama di RW 1 RW 2 RW 3 dan sebagian RW 4 masih ada beberapa titik air,” ujarnya, Rabu, (4/1/2023)
Dari empat RW tersebut, Sugito mengatakan terdapat dua RW yang masih terendam air cukup tinggi, bahkan masih ada yang sampai satu meter.
“Terutama di RW 1, RW 2 itu masih dalam, dengan kedalaman 25 sampai 125 cm,”
“(Ketingian air, satu meter) ada, tapi yang gang paling rendah, terutama di RW 1 RT 6 itu yang masih dalam,” ujarnya.
Kendati demikian, Sigito mengaku genagan air di Kelurahan Trimulyo, kebanyakan antara 30 cm atau 40 cm.
Kendati peristiwa itu telah mecapai lima hari, sejumlah rumah warga, masih ada terendam air.
“(Air) masih banyak yang masuk rumah, karena ada sebagian rumah yang lebih rendah dari jalan,”
“(Yang masih terdampak) RT 1 sampai 6 di RW 1 semua masih, RT 1 dan RW 2 itu masih semua, RT 1 sampai RT 4 di RW 2 itu masih semua,” sambungnya.
Warga yang rumahnya masih terendam air di ungsikan ke posko pengungsian.
“(Posko pengungsian) ada di RW 2, di Masjid Baitul Mannan, hari kemarin ada 75 orang, hari ini masih 55. Kemudian di SD N 02 itu, masih 10 orang,” jelasnya.
Dalam mengatasi banjir di wilayahnya, Sugito mengaku telah berkomunikasi dengan beberapa instansi terkait, yakni dengan BBWS Pemali Juana dan DPU Kota Semarang.
“Alhamdulilah tadi malam datang satu pompa portable yang besar, terus kemudian pagi ini datang 3 lagi pompa portabel,”
“Jadi total pompa portabel yang sekarang ada di depan PT Rena jaya yang mengampu tampungan air, dari wilayah RW 1 RW 2 itu,”
“Sudah ada empat pompa, yang digunakan untuk pemompaan yang ada di wilayah dalam (terendam air),” ungkapnya.
Banjir di Kecamatan Genuk telah merengut 3 orang jiwa, akibat tersetrum listik. Oleh sebab itu, PLN terpaksa harus memadakan listrik di sejumlah wilayah yang ikut Kecamatan Genuk.
Dalam kesempatan ini, Ia juga menyampaikan apa yang diinginkan dari warganya, yakni untuk segera menyalakan listrik.
“Warga itu menghendaki listrik segera nyala, karena maklum sudah beberapa hari ini, listrik enggak nyala,”
“Mereka juga butuh untuk masak, cas hp, hiburan dan sebagainya, selama listrik mati kan mereka enggak ada akses untuk itu ya. tapi kembali lagi ke ranahnya PLN ya,”
“Kalau listrik di RW 1, RW 2 belum nyala, tapi kemarin kita dapat informasi terbaru di RW 3 itu, sebagian sudah nyala, terus ini info lagi di RW 4 itu sebagiaan sudah dinyalakan,” bebernya.
Sementara, mengenai suplay air bersih, Sugiato telah berkoordinasi dengan PDAM.
Dalam kondisi seperti ini, air bersih sangat dibutuhkan, air bersih dibutuhkan untuk memasak, mencuci, bahkan untuk mengisi kebutuhan toilet.
“Kalau untuk air bersih kita telah bekerja sama dengan PDAM kota semarang, kebetulan di dekat posko ada beberapa tangki PDAM,”
Selain itu, sugito juga masih mendistribusikan bantuan logistik kepada warga, dia pun masih menerima apabila ada yang ingin memberi bantuan.
“Bahan pangan kita mendistribusikan sesuai yang ada saja sebenarnya dibilang aman juga belum aman, soalnya kan ini dibilang asat juga belum asat, masih ada yang terdampak,”
“Kita tidak mengadakan sendiri barang kali ada uluran atau apa nanti kita distribusikan ke 4 RW,” tutupnya.