Harga Kedelai Terus Naik, Perajin Tahu di Salatiga Tutup Produksi

Avatar photo

SALATIGA – Beni (57) salah satu perajin tahu yang ada di Kota Salatiga tutup akibat harga kedelai kian melejit.

Usaha tahu miliknya ini berada di Tingkir Tengah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

Dari pantauan Tribunjateng.com dilokasi, tempat usaha tahu milik Beni kondisinya sidah tak terawat dan masih ada bekas-bekas peralatan untuk membuat tahu.

Ada satu foto yang terpajang di tempat tersebut, di dalam foto itu ada seorang karyawan sedang membuat tahu dan foto ini diambil saat masa kejayaan Beni.

Beni memulai usaha menjadi perajin tahu sejak 20 tahun lalu dengan dibantu sekitar sepuluh karyawan.

“Untuk total karyawan ada sepuluh, namun karyawan saya ini selalu ganti-ganti ada yang masuk ada yang keluar,” kata Beni, Jumat (4/11/2022).

Beni mengaku sejak pandemi covid-19, ia sudah mengurangi produksi tahu, sebelumnya ia dalam satu hari membutuhkan kedelai sekitar 400 kilogram.

“Awalnya sejak adanya covid-19 produksi kami mulai menyusut, setelah itu kami libur panjang,” jelasnya.

Menurutnya saat sebelum usaha miliknya tutup, harga kedelai mencapai 13 ribu per kilogram.

“Lalu ditambah harga kedelai yang mulai meningkat akhirnya mengambil keputusan untuk tutup,” katanya.

Selain harga kedelai saat itu terus naik, ada salah satu faktor yang membuat usaha tahu milik Beni tutup hingga sekarang.

“Daya beli masyarakat saat ini kurang, harga produksi naik mau jual dengan harga agak tinggi pun pembeli tidak mau,” paparnya.

Beni memproduksi berbagai tahu salah satunya tahu putih dan tahu pong.

Beni menambahkan ia masih ingin membuka lagi usaha tahu yang sudah digeluti selama ini.

Namun ia masih belum tahu kapan mau dibuka kembali.

“Kalau saya rencana mau buka lagi tapi belum tahu kapannya,” tambahnya.

Selain itu, ia berharap agar harga kedelai dapat turun seperti dulu agar para perajin tahu tidak kebingungan terkait harga kedelai.

“Kalau bisa harga kedelai diturunkan, seperti tahun-tahun lalu,” ujarnya.