DEMAK – Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak seluruh pihak sinergi dan gotong royong melaksanakan berbagai kegiatan sosial. Hal itu disampaikan wagub saat menghadiri khitanan massal di Masjid Agung Demak, Jumat (16/12/2022). Acara tersebut, lanjutnya, merupakan kerjasama antara pemerintah, organisasi massa Santri Gayeng Nusantara (SGN) Demak, serta rumah sakit Islam (RSI) Demak untuk membantu sekitar 60 anak di kabupaten Demak.
“Apresiasi sangat tinggi dari saya pribadi maupun Pemprov Jateng kepada semua stakeholder yang telah ikut andil dalam pelaksanaan khitanan massal ini. Sekecil apapun kebaikan sudah sepatutnya kita ungkap, karena ini adalah bagian untuk memotivasi dan memantik bagaimana masyarakat ikut andil dalam hal kebaikan, utamanya kemaslahatan masyarakat,” kata wagub di sela acara.
Wagub berpendapat, khitanan massal tidak hanya kegiatan bersifat sosial dan keagamaan, namun juga ikut andil dalam membingkai atau membentuk sebuah peradaban adat istiadat yang baik. Sebab, jelasnya, dalam khitanan massal terdapat unsur gotong-royong dan syiar Islam.
“Sehingga kegiatan seperti ini perlu diangkat. Jangan sampai yang jelek-jelek seolah menutup keberhasilan-keberhasilan yang ada. Kita harus bersinergi, kalau bisa yang jelek ditutup, dirubah, atau dihilangkan supaya mindset di masyarakat muncul, bahwa kita harus melakukan dan berbuat baik,” harap wagub.
Pemprov Jateng, jelas Taj Yasin, sangat mengapresiasi dan siap berkolaborasi untuk kebaikan di bidang apapun. Termasuk bidang agama, sosial, dan lainnya, seperti sunatan massal di Kabupaten Demak yang berlangsung lancar dan penuh kegembiraan.
Dalam kesempatan itu, wagub berkeliling ruangan bagian tengah Museum Masjid Agung Demak untuk melihat kondisi para peserta sunatan massal. Selain menyapa dan berbincang dengan peserta yang sudah menjalani sunat, Gus Yasin juga menghibur dan memberi hadiah berupa sarung kepada beberapa anak.
Salah seorang peserta khitanan massal, Nauval mengaku sangat senang dapat ikut khitanan massal yang diselenggarakan di Kompleks Masjid Agung Demak. Siswa kelas V yang berasal dari Desa Weding, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak itu, tidak merasa takut menjalani sunat karena banyak temannya, gratis alias tidak bayar, dan dapat membawa pulang bingkisan berisi sarung, pakaian, peci, dan lainnya.
“Saya senang ikut sunat massal. Tadi sunatnya ramai-ramai sama teman-teman dan beri hadiah,” kata Nauval.