Salatiga – Jalan lingkar Salatiga yang membentang sepanjang 12km merupakan jalur yang diperuntukan bagi kendaraan berat seperti bus dan truk.
Bus dan truk dilarang melewati jalur kota dan diwajibkan masuk ke jalan lingkar Salatiga.
Hal ini dilakukan guna mengurangi kemacetan di jalur kota. Sayangnya dalam beberapa waktu terakhir sering terjadi kecelakaan di jalur lingkar Salatiga.
Dalam musibah ini tak sedikit yang menjadi korban dalam kecelakaan di jalan lingkar Salatiga.
Tentunya, masyarakat Salatiga menjadi was-was apabila melewati JLS yang rawan kecelakaan.
Banyaknya kecelakaan di jalur ini dikarenakan kontur jalan yang menurun sejauh 4,1km dari simpang Ngemplak hingga simpang Kumpulrejo.
Masyarakat Salatiga beberapa waktu terakhir mendesak agar pemerintah kota dapat memberikan tanggapan dan solusi terkait kecelakaan yang terjadi di JLS.
Kini, permasalahan di Jalan Lingkar Salatiga(JLS) menemukan titik terang. Pada postingan Instagram Humas Setda Kota Salatiga menyebutkan bahwa akan membangun Jalur Penyelamat Darurat (JPD) di JLS.
Tak hanya JPD, Pj. Walikota Salatiga, Sinoeng menyebutkan akan membangun rest area guna beristirahat para pengguna jalan.
“Ada beberapa yang akan kami tangani dan kami bangun yakni Jalur Penyelamat Darurat (JPD) dan Rest Area untuk angkutan barang. Tentunya butuh lahan untuk pembuatan JPD dan Rest Area tersebut. Harapannya nanti tidak hanya sekedar membangun, tetapi juga melakukan mitigasi terjadinya potensi kecelakaan yang memakan korban luka-luka maupun meninggal dunia. Pemkot Salatiga akan terus berkoordinasi dan melakukan pembagian tugas sesuai dengan kewenangannya, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kota,” ucap Sinoeng.
Harapannya ketika pengemudi merasa lelah dapat beristirahat di rest area jalan lingkar Salatiga.
Tentunya wacana ini mendapat respon baik dari masyarakat dan warga Salatiga dan sekitarnya berharap agar segera diwujudkan wacana terkait.
Demikian informasi mengenai tanggapan Pemkot Salatiga dalam upaya mengurangi kecelakaan di jalan lingkar Salatiga.
