Gelombang Tinggi Terjang dan Merusak Puluhan Rumah di Demak

Avatar photo

Demak – Dampak cuaca ekstrem yang sedang terjadi di sebagian wilayah Indonesia saat ini bukan hanya berupa banjir. Gelombang tinggi di laut juga menggedor permukiman yang ada di pesisir, seperti yang berlokasi di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Ini seperti yang dikisahkan Ismah, warga setempat. Dia mengatakan terbangun tiba-tiba oleh teriakan para tetangga pada Rabu tengah malam, 28 Desember 2022. Saat ke luar rumah, ombak mulai menerjang permukiman yang berbatasan langsung dengan laut itu.

Bersama angin kencang, gelombang yang datang semakin tinggi. Puncaknya sekitar pukul 2 saat gelombang tinggi mulai merobohkan sejumlah rumah di Bedono. “Toko milik saya termasuk yang roboh. Dagangan di dalamnya hanyut semua,” kata perempuan berusia 58 tahun tersebut.

Menurut dia, ombak mereda pada pukul 4. Saat itu pula didapati gelombang laut mampu menggerus jalan kampung berbahan beton. Jalanan selebar satu meter itu luluh lantak. “Setelah itu mau salat subuh juga tidak bisak karena saluran airnya rusak,” tuturnya.

Hari ini warga Bedono terlihat membersihkan sisa-sisa sampah yang dibawa ombak. Sementara warga yang rumahnya roboh mengumpulkan puing-puing material untuk kembali digunakan. Penghuni rumah terpaksa mengungsi. Ada yang tinggal di rumah kerabat, sebagian memilih indekos.

Sebagian dari rumah dan jalan yang rusak diterjang gelombang tinggi di Desa Bedono, Demak, Jawa Tengah, terlihat pada Kamis 29 Desember 2022. Terjangan gelombang terjadi pada malam sebelumnya sebagai bagian dari cuaca ekstrem yang sedang terjadi. Tempo/Jamal A Nashr

Bedono berada di ujung utara Kecamatan Sayung, Kebupaten Demak. Rumah-rumah warga di sana telah berulang kali ditinggikan. Namun, terus menjadi langganan terjangan gelombang dan mengalami abrasi.

Kepala Desa Bedono, Agus Salim, menyebut gelombang tinggi dinihari itu telah menyebabkan seluruhnya 11 rumah roboh dan 30-an rusak parah di wilayahnya. Dia menyatakan akan mengusulkan kepada pemerintah daerah membantu memperbaiki rumah yang rusak tersebut.

Kemudian untuk upaya penanggulangan gelombang tinggi jangka panjang, Agus meminta dibangun penahan ombak untuk desanya. “Kami berkawan dengan air kurang lebih 20 tahun. Hingga kini belum ada penanganan secara langsung,” ujar dia.

#Polres Demak, #Polres Banjarnegara