Mengabarkan Fakta
Indeks
Berita  

Geger Isu Munculnya Pocong di Sigaluh Banjarnegara, Ini Faktanya Kebenarannya

Banjarnegara – Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Desa Kemiri dan Karangmangu di Banjarnegara, digegerkan teror kemunculan sosok pocong yang sudah meresahkan warga. Menurut warga setempat, pocong biasa muncul pada saat setelah salat Magrib dan Isa, sehingga banyak warga khususnya anak-anak yang takut dan resah.

Kemunculan sosok yang katanya pocong ini, memang menjadi perbincangan warga. Bahkan sejumlah warga, mulai berjaga menanti kemunculan pocong di wilayah Kecamatan Sigaluh Banjarnegara.

Kapolres Banjarnegara, AKPB Hendri Yulianto melalui Kapolsek Sigaluh, AKP Hendi P mengatakan, jajaran Polsek bersama masyarakat sudah mendatangi lokasi yang diduga tempat kemunculan pocong yang membuat resah warga.

Namun begitu, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan harus cermat dengan adanya isu tersebut. Karena bisa saja adanya keresahan dan ketakutan masyarakat ini, dimanfaatkan oleh okum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak pidana seperti pencurian.

“Kita ajak masyarakat tenang, kita juga melakukan patroli dan ronda bersama masyarakat. Kami juga mengimbau jika nanti ada kemunculan yang katanya sosok pocong ini silahkan diamankan. Jika ternyata orang yang melakukan aksi teror ini, boleh diamankan tetapi jangan main hakim sendiri,” katanya.

Menurutnya, dia juga mengimbau ada masyarakat untuk tidak gegabah dalam melakukan tindakan saat ada kemunculan yang katanya pocong. Jangan sampai warga malah salah sasaran, karena resah.

“Yang kita takutnya itu, ada warga pulang dari masjid atau musala malah ditangkap dan menjadi salah sasaran. Makanya kita tenangkan dulu warganya, dan kita juga terus melakukan patroli bersama warga,” ujarnya.

Camat Sigaluh, Izak Daniel A mengatakan, adanya isu kemunculan pocong di desa wilayah Kecamatan Sigaluh ini hendaknya disikapi dengan bijak. Masyarakat tetap tenang dan kembali mengaktifkan siskamling.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Sigaluh, jangan sampai isu ini justru merugikan masyarakat karena dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan tindak kejahatan seperti pencurian,” ujarnya.

Selain itu, dia juga mengimbau pada masyarakat yang wilayahnya diinformasikan adanya teror pocong tersebut, baik info itu benar atau tidak, tetapi yang namanya rawan trantibum ini muncul manakala masyarakat tidak waspada. Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di masing-masing lingkungan hingga tingkat RT.

“Siskamling ini di satu sisi untuk keamanan wilayah, di sisi lain untuk menumbukan kembali semangat gotong royong, karena sistem keamanan bersama ini sempat menurun akibat adanya pembatasan-pembatasan sejak munculnya Covid-19,” ujarnya.