REMBANG – Menindaklanjuti adanya keluhan dari masyarakat perihal keberadaan truk muatan tambang tanpa terpal penutup, aparat gabungan menggelar razia. Razia yang digelar di kawasan Alas Ngandang, masuk kawasan Desa Sumbermulyo Kecamatan Sale itu sempat diwarnai aksi kucing-kucingan sopir untuk menghindari petugas.
Razia gabungan dilakukan oleh aparat Dinas Perhubungan (Dinhub) dan Satlantas Polres Rembang dilaksanakan pada Kamis 02 februari 2023 siang.
Dalam razia tersebut, para sopir angkutan atau truk tambang yang mengetahui adanya razia memilih menepi di bahu jalan. Sebagian lainnya membelokkan kendaraannya ke area sepi seolah memang sedang parkir di lokasi tersebut.
Alhasil, razia yang digelar di dalam Alas Ngandang itu berlangsung tidak sampai satu jam. Hanya segelintir truk muatan tambang yang melintas di sana. Truk muatan tambang lainnya memilih parkir atau ngumpet di lokasi sebelum razia.
Merasa ada sopir yang kucing-kucingan, polisi dan petugas Dinhub selanjutnya bergeser menggelar razia ke titik lainnya arah timur. Beberapa truk muatan tambang akhirnya berhasil dihentikan dan diperiksa kelengkapannya oleh petugas.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Rembang, Ipda Christiono menyebutkan, dalam razia tersebut total lima belas kendaraan yang ditilang.
Perinciannya adalah 10 kendaraan melakukan pelanggaran berupa uji KIR tidak berlaku. Sedangkan 5 kendaraan lainnya melanggar aturan muat barang tanpa terpal.
Ia mengakui, salah satu kendala saat penindakan aturan lalu-lintas adalah banyak pengemudi berhenti sebelum lokasi digelarnya razia. Di luar itu, sedikitnya ada 9 truk muatan yang tertib menjalankan aturan saat memuat material.
“ Kendala di lapangan adalah pada saat kami melaksanakan penindakan banyak pengemudi yang berhenti sebelumnya untuk menghindari kegiatan operasi gabungan,” terang Ipda Christiono.
Kepala Dinhub Rembang, Arif Ramadan menyatakan, sasaran razia gabungan adalah truk muatan yang tidak tertib aturan berlalu-lintas. Harapannya, razia tersebut bisa memberikan rasa kenyamanan kepada pengendara lainnya.
“ Memang satu kendalanya adalah di saat ada operasi penertiban sopir truk yang diberhentikan menginfokan ke teman-teman sopir di belakangnya. Sehingga mereka berhenti menghindari operasi gabungan,” tandasnya.
Sebelumnya, banyak masyarakat dan pengendara yang mengeluhkan adanya beberpaa truk muatan tambang yang beroperasi tanpa terpal penutup.
Hal itu dirasa membahayakan pengendara lain dan juga menimbulkan polusi udara.
