Salatiga – Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) digagas Satlantas Polres Salatiga melibatkan diharapkan mencetuskan satu misi pencerahan berujung Harkamtibmas pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Hukum Polres Salatiga, Rabu (14/8).
Harapan ini dilontarkan Kapolres Salatiga Indra Mardiana saat membuka langsung kegiatan FGD bagian dari kegiatan Sat Binmas Polres Salatiga yang dipusatkan di Bale Awan Putih, Salatiga.
Indra Mardiana mengungkapkan, pasca pengumuman Presiden atas kenaikan harga BBM awal September lalu berimbas kepada banyak sektor.
“Terkait kenaikan harga BBM pasti berdampak. Baik bagi pelaku usaha, perindustrian dan perdagangan. Melalui forum ini bisa saling bertukar informasi, dan ada satu misi serta pencerahan dengan tetap menjaga stabilitas dan Harkamtibmas di Salatiga,” ujar Kapolres.
Sebagai Kota Tertoleran, lanjut dia, Salatiga sangat kompleks. Sebagai kota tujuan kuliner serta ‘jujugan’ bagi berbagai bidang-bidang industri dan makanan, dari kegiatan FGD dapat menjadi motivasi.
“Sekaligus, menjadi suri tauladan bagi semua pihak,” imbuhnya.
Dan kegiatan sejenis ia berharap menjadi agenda rutin dan dapat dicapai serta menjadi tanggungjawab semua pihak menjaga Salatiga tetap kondusif.
Disela kegiatan FGD, Kapolres juga membeberkab bahwa selaku manusia biasa dalam 2,6 tahun ini warga Indoensia menggunakan masker dan faktanya bisa (menjalankan kebiasaan yang belum pernah dijalankan) walaupun ada pro dan kontra.
Tercatat, dari bulan Maret 2020 terdapat 140 persen di Salatiga telah divaksin 1 dan 2 sebanyak kurang lebih 197 ribuan. Sehingga, khusus warga Salatiga sendiri ada 140 ribuan masyarakat yang sudah di vaksin.
“Dan di Salatiga sendiri saat ini sudah 144 persen diatas anjuran persen. Khusus vaksin 3 diatas 90 persen. Kondisi saat ini, Salatiga terdapat 5 yang terpapar Covid,” imbuhnya.
Setidaknya, dengan data tersebut Kapolres berharap memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di Salatiga.
