Enam Huntap Korban Tanah Amblas di Rembang Berjalan, Target Boyongan Juni

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Persis 38 hari proses pembangunan hunian tetap (huntap) tanah amblas di Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang berjalan. Sudah terbangun 6 rumah. Artinya masih kurang 5 rumah dari total 11 rumah yang direncanakan. Targetnya bulan Juni tinggal boyongan.

Dari pantauan proses pembangunan huntap di lapangan. 6 rumah dengan ukuran 6 X 5 meter hampir finishing. Tampak depan tembok sudah dihalusi. Lalu bagian samping belum kulitan.

Atap rumah yang dibangun terbuat dari esbes. Ditengah ada genteng kerpus. Masing-masing rumah terdapat kamar mandi. Ada juga terasnya. Setiap rumah memiliki dua jendela. Diruang utama terdapat satu kusen pintu.

Dari semua bangunan belum dipasangi jendela ataupun pintu. Didepan juga masih ada beberapa sisa umpak balok. Kebetulan saat koran ini datang pukul 12.30. Beberapa pekerja bangunan tampak masih istirahat. Biasanya akan mulai aktifitas lagi pukul 13.00.

Progress pembangunan huntap sudah dilaporkan Kepala Desa Sumberjo, Slamet Rahayu kepada Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Kebetulan kemarin di rumah dinas bupati berlangsung seremonial penyaluran dana tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) huntap warga desa Sumberjo dari Bank Jateng.

Total dana yang dikucurkan Rp 90 juta. Diperuntukan korban musibah tanah amblas warga desa Sumberjo, RW 06. Sebelumnya bank plat merah ini juga membantu hunian sementara. Sehingga diharapkan tempat tinggal yang dibangun segera rampung.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz melaporkan pembangunan huntap warga Sumberjo disengkuyung bareng-bareng. Lewat CSR. Dulu sempat talik ulur. Hak milik hanya 6 rumah, sehingga awalnya yang direlokasi.

”Kita tidak mempertimbangkan legalitas tanah. Kita pertimbangkan kemanusiaan. Maka 11 rumah akhirhnya kita sama-sama ambil keputusan di relokasi,” kata bupati.

Dilaporkan semua korban direlokasi. Tidak ada penolakan. Sebelumnya ada satu-dua warga yang sebelumnya menolak. Namun setelah diberi pemahaman menerima. Dengan dasar penelitian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah.

Harapanya segera bisa selesai semua. Kemudian langsung ramai-ramai boyong bersama. lalu diresmikan sehingga benar-benar diketahui banyak pihak. Bahwa Pemkab setempat hadir untuk melayani masyarakat.

”Pembangunan sudah jadi 6 rumah dari 11 rumah. Masih proses finishing. Pembiayaan sudah clear BKK Lasem Rp 90 Juta, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Rp 150 juta menyusul Bank Jateng Rp 90 juta melalui CSR,” terangnya.

Dengan biaya Rp 330 juta bisa dirinci per rumah Rp 30 juta. Sehingga praktis sudah clear dari segi pembiayaan. Administrasi. Tentu menyesuaikan dengan proses selesai pembangunan. Kades diwanti-wanti supaya administrasi dicukupi dengan benar.

”Tidak ada kendala apa-apa. Tanah statusnya sudah jelas. Lalu desa sudah fasilitasi semua dan warganya sudah siap direlokasi. Selesai sekira bulan Juni baru diresmikan sekaligus boyongan bareng-bareng,” harapnya.

Asisten I Sekda Rembang, Agus Salim melaporkan penanganan musibah tanah gerak di desa Sumberjo 11 rumah. Sudah terbangun 6 rumah. Lima rumah masih proses fisik dan finishing.

”Bantuan BKK Lasem Rp 90 juta, Baznas diserahkan Rp 150 juta dan menyusul Bank Jateng Rp 90 juta. Mudah-mudahan dengan terbangunya rumah relokasi, Pemda bukan diam saja. Tapi selalu berupaya memberikan terbaik kepada masyarakat, namun harus melalui proses,” pungkasnya.

Pimpinan Bank Jateng Cabang Rembang Yunus Anis CA menambahkan komitmen ikut berperan serta membantu pembangunan relokasi huntap. Sehingga warga di Sumberjo bisa menempati rumah layak dan tidak was-was.

”Sumbangsih kita semoga bermanfaat dan berkah bagi warga Sumberjo,” imbuhnya.

sumber: radarkudus

 

Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Demak, Polres Humbahas, Polres Pangandaran, Polda Sumut, Polda Kalbar, Polda Kaltara, Polda Jateng, Jateng, Jawa Tengah