Ekspor Pasir Laut: Nelayan Rembang Bersikeras Menolak Rencana Pemerintah

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Rencana pemerintah untuk membuka kembali keran ekspor pasir laut ditolak sejumlah kalangan, termasuk nelayan di Rembang, Jawa Tengah.

Para nelayan khawatir dengan dilakukannya penambangan pasir laut ini akan merusak biota laut.

Selain itu, pasir laut juga masih dibutuhkan untuk reklamasi dan pembangunan. Sehingga dengan dilakukannya ekspor pasir laut ini sangat merugikan nelayan.

Menurut sejumlah nelayan, ekspor pasir laut selain merusak biota laut yang membuat berkurangnya bibit ikan, juga akan memperparah abrasi karena berkurangnya pasir laut.

“Kalau menurut saya ya menolak, karena pasir laut bisa untuk mengendap udang. Daerah pesisir pantai kalau diambil pasirnya ya bisa merusak lingkungan nanti,” ujar Rudianto, salah seorang nelayan Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jumat (2/6/2023).

“Kami nelayan nggak setuju dengan wacana ekspor pasir laut. Karena bisa merusak ekosistem laut. Selain itu juga mempercepat abrasi dan akan mengancam pulau pulau kecil, dimana pulau pulau kecil tersebut biasanya kan digunakan nelayan untuk berlindung saat ada cuaca buruk di tengah laut,” imbuh nelayan asal Desa Tasikagung lainnya, Pujianto.

Nelayan berharap niat pemerintah untuk mengekspor kembali pasir laut ini segera dievaluasi kembali dan dibatalkan. Karena selain merusak biota laut, penambangan besar besaran pasir laut juga berdampak pada abrasi yang parah. (aslama)

Sumber: tvonenews.com

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara