Kota Semarang – Polrestabes Semarang melakukan koordinasi dengan PT PLN UP3 Kota Semarang menanggapi kasus dua mahasiswa meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik di tengah kondisi banjir.
Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi meminta, agar PLN lebih meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya kembali kejadian warga tewas akibat tersengat aliran listik di tengah musibah banjir.
“Koordinasi terus Kami lakukan untuk mengantisipasi kejadian terulang kembali di tengah musibah banjir. Kami berharap, PT PLN UP3 Semarang, lebih meningkatkan pengawasannya di lokasi lokasi mana yang harus dilakukan pemadaman saat terjadi banjir,” terang Wakapolrestabes Semarang, Senin (2/1), di Kantor UP3 Semarang.
Selain itu, AKBP Ardi juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat terjadi hujan lebat dan banjir.
“Kalau memang hujan berpotensi banjir, matikan atau putus semua aliran listrik yang ada di rumah. Jika memang sudah dilakukan pemadaman, jangan tergesa gesa meminta petugas PLN untuk menyalakan aliran listrik, di tengah kondisi banjir,” tambah Wakapolrestabes Semarang.
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Semarang (UP3), Elpis Sinambela mengatakan, beberapa upaya telah dilakukan dalam menghadapi cuaca ekstrim di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Selain melakukan perbaikan jaringan, pihaknya juga melakukan pemangkasan pohon pohon yang menempel dengan jaringan.
“Sebenarnya berbagai upaya telah kami lakukan sebelum memasuki musim penghujan. Kami juga telah membentuk tim pelayanan di setiap gardu. Dengan harapan semua pelayanan dapat teratasi dengan baik di musim penghujan ini,” ujar Elpis.
Elpis menambahkan, terkait kasus dua korban tewas akibat aliran listrik, pihaknya menerima laporan usai kejadian.
“Kami menerima laporan sekira jam 21.00, atau setelah kejadian itu. Dari laporan itu, petugas di lapangan langsung melakukan penanganan dengan memutus jaringan di wilayah banjir,” tambah Elpis.
Banjir besar yang merendam wilayah Kecamatan Genuk, Kota Semarang menelan tiga korban jiwa. Dua diantaranya tewas akibat tersengat aliran listrik. Mereka adalah mahasiswa asal Tegal dan Jepara.
“Kemarin petugas kita sudah mendatangi keluarga kedua korban. Intinya keluarga menyadari bahwa ini adalah bencana. Mereka menerima dengan musibah ini,” pungkas Elpis.