DEMAK – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menerima komplain kemacetan akibat perbaikan Jembatan Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Demak, sejak Juli lalu. Selasa (8/11), Ganjar melihat langsung untuk tahu penyebab lambatnya pengerjaan jembatan.
Usai mengujicoba Tol Semarang-Demak seksi 2, Ganjar langsung menuju ke jembatan tersebut. Di perjalanan, terlihat kemacetan panjang mengular di kedua sisi karena diberlakukan sistem contraflow.
Di lokasi, tampak para pelaksana dan penanggungjawab proyek sudah menunggu kedatangan Ganjar. Saat ditanya, lambatnya pengerjaan dikarenakan alasan teknis seperti menunggu pengecoran kering.
“Sambil menunggu itu kan bisa dikerjakan bagian yang lain. Satu minggu bisa selesai apa tidak?,” tegas Ganjar pada salah satu penanggungjawab.
Permintaan Ganjar itu tak langsung diiyakan. Ia malah mendapat alasan lagi. Misalnya ada proses atau tahapan yang mesti dilalui untuk mempercepat progres.
“Saya sudah dikomplain banyak orang. Persoalan teknisnya tentu yang paling tahu adalah para insinyurnya. Nah kita ingin tahu mana yang bisa kita percepat tanpa mengurangi kualitas dan prosedur yang harus dilakukan,” kata Ganjar usai tinjauan.
Pantauan di lokasi, struktur cor jembatan sudah kering dan bisa dilewati. Namun pengerjaan seperti rangka jembatan dan finishing ditiap sisi ujung jembatan belum dikerjakan.
Di kesempatan itu, Ganjar kemudian meminta BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta untuk mempercepat penyelesaian exit tol Semarang-Demak seksi 2.
“Ada jalur alternatif yaitu tol maka tolnya nanti akan kita buka, yang tadi kita lewati. Tol itu akan kita buka untuk mengurai. Maka yang di sana, beberapa hal yang sifatnya teknis saya minta untuk segera diselesaikan,” ujarnya.
Ganjar memastikan turut mendorong percepatan penyelesaian kedua proyek yang berkaitan itu. Mantan anggota DPR RI itu, juga akan berkomunikasi dengan otoritas dari proyek.
“Saya akan bantu dorong terhadap siapa pun yang mengambil otoritas itu sehingga jangan lama-lama,” katanya.
Kejadian ini, menurut Ganjar, serupa dengan persoalan saat dirinya menjabat di periode pertama. Yakni soal terlaksananya tol Semarang-Solo yang tak kunjung usai.
“Dulu tidak tahu yang ditunggu apa gitu, saya bilang buka saja besok. Setelah dibuka beres sampai hari ini,” ujarnya.
Ganjar merasa turut bertanggungjawab dari proyek ini. Sebab dirinya terus menerima komplain dari masyarakat. Sehingga Ia akan mendorong otoritas terkait agar mempercepat pengerjaan proyek.
“Masyarakat kan tidak bisa komplain kepada petugas yang ada di sini. Maka itulah ditarik kepada kepemimpinan yang ada terus nanti kita komunikasi,” tegasnya.
Kemacetan yang terjadi akibat pengerjaan jembatan Wonokerto itu, kata Ganjar, telah memengaruhi banyak sektor. Mulai ekonomi hingga psikologis warga yang melintas.
“Maka saya sampaikan ayo percepat mana yang bisa kita percepat. Kalau nunggu kering itu secara teknis satu minggu, ya sudah satu minggu itu nggak bisa (dilewati),” katanya.
“Tapi kalau pekerjaan kiri-kanan itu bisa dilakukan percepatan mungkin tambah alat, mungkin tambah tenaga, ini soal hati, soal profesionalisme dan kemudian sense of emergency-nya musti ada,” imbuh Ganjar.
Sebagai informasi, jembatan Wonokerto, Demak, dibongkar pada 20 Juli 2022 lalu. Sesuai rencana, pembangunan jembatan itu baru selesai sekitar April 2023. Namun karena banyak diprotes, penyelesaiannya dipercepat akhir November 2022 ini. Jembatan Wonokerto memiliki panjang 60 meter dan lebar 11,8 meter.