Semarang – Segerombolan pemotor bersajam menyerang seorang warga Semarang. Penyerangan itu terekam CCTV dan tersebar di media sosial.
Kejadian itu terjadi di Jalan Cinde Raya, Candisari, Semarang, Minggu (15/1/2023) pukul 05.30 WIB. Berikut sejumlah fakta yang diketahui terkait penyerangan tersebut.
5 Fakta Pemotor Bawa Sajam Serang Warga Candisari Semarang
1. Diduga Berawal dari Salah Paham
Polisi menduga kejadian itu berawal dari salah paham. Korban yang diketahui bernama Rian tengah mengantar temannya pulang, saat itu korban menunggu dan duduk-duduk di depan motor.
Kala itu lewat gerombolan pemotor itu. Merasa kenal dengan salah satu orang di gerombolan itu, korban lalu memanggil. Para pelaku diduga salah paham justru putar balik dan mengejar korban.
Sejumlah orang yang melakukan penyerangan membawa celurit. Seorang pelaku juga membawa bambu dengan bendera partai untuk menyerang.
“Rian ini duduk di motor kemudian ada rombongan, segerombolan rombongan itu ada salah satu yang dikenal atas nama Rolan kemudian si Rian ini secara spontan untuk memanggil temannya, sesuai video yang tersebar mungkin terjadi kesalahpahaman sehingga secara spontan mengejar Rian,” kata Kapolsek Candisari, Iptu Handri Kristanto kepada wartawan saat di lokasi.
2. Korban Berhasil Kabur tapi Motornya Dirusak
Tiba-tiba korban diserang menggunakan senjata tajam. Korban pun lari ke dalam rumah temannya dan meminta pertolongan. Penghuni rumah pun menutup pintu dan menahan agar para pelaku tidak masuk.
Korban berhasil selamat, namun pintu rumah rekan korban bolong karena disabet senjata tajam. Motor korban juga dirusak oleh gerombolan pelaku itu.
“Alhamdulillah Rian (korban) lari ke rumah ini kemudian bisa masuk, dan di dalam dia juga meminta bantuan dari rekannya Mas Arya untuk menahan dorongan pintu ini, kemudian para pelaku ini membawa celurit merusak pintu. Karena tidak ketemu dengan korban para pelaku keluar, ada sepeda morotnya saudara Rian kemudian dirusak,” jelas Handri.
3. Bendera Partai yang Dibawa Pelaku Diduga Hasil Mencabut di Jalan
Dalam video yang beredar, terlihat ada pelaku yang membawa bendera partai berwarna merah. Polisi pun menyelidiki hal itu dan menemukan fakta bahwa awalnya pelaku tidak membawa bendera itu.
Dari hasil penelusuran CCTV, diduga bahwa pelaku mencabut bendera itu di dekat TKP. Di sekitar jalan menuju TKP memang terlihat banyak bendera partai yang dipasang menggunakan bambu.
“Dimungkinkan bendera itu dicabut di salah satu tempat jalan yang arah ke sini bersamaan hampir kejadian ini,” ujar Handri.
4. Polisi Buru Gerombolan Pemotor Bawa Sajam
Handri menyebut korban sudah melaporkan kasus ini ke polisi dan sudah dimintai keterangan. Saat ini polisi sedang memburu para pelaku.
Polisi juga akan mencari informasi dari orang yang dikenal korban dalam gerombolan tersebut.
“Sementara korban sudah membuat laporan di Polsek dan sudah kita BAP semuanya, dan bekerjasama dengan Polrestabes untuk segera kita ungkap. Karena Rian juga ada yang mengenali rombongan itu,” katanya.
5. Polisi Usut Motif Pemotor Bawa Sajam
Polisi pun masih mengusut motif pelaku bergerombol dengan membawa senjata tajam. Hingga berita ini ditulis polisi belum mendapat laporan adanya penyerangan di tempat lain.
“Sementara belum ada informasi dari tim penyidik, nanti pasti setelah mungkin ada salah satu yang kita tangkap pasti ada petunjuk-petunjuk lain,” katanya.