Pati – Banjir masih melanda di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Akses jalan permukiman pun belum bisa dilewati kendaraan karena terendam banjir.
Pantauan di lokasi, Selasa (24/1/2023), banjir masih merendam Dukuh Jrakah, Desa Mintobasuki. Genangan banjir berangsur surut, tapi ketinggian air di permukiman warga masih sekitar 60 sentimeter.
Salah satu warga setempat, Anik mengatakan banjir di daerahnya sudah nyaris sebulan. Menurutnya banjir terparah terjadi selama dua pekan lalu. Meski begitu saat ini banjir berangsur surut.
“Kemarin dua pekan di dalam rumah, sekarang di jalan, rumah dalem masih terendam. Kemarin sempat surut, ini ada hujan lagi naik lagi,” kata Anik kepada wartawan di lokasi, Selasa (24/1/2023).
Dia mengatakan jalan permukiman warga belum bisa dilewati kendaraan roda dua. Akibatnya warga kesulitan saat akan keluar rumah untuk beraktivitas sehari-hari.
“Jalan mau cari lauk ke pasar itu sulit, jalan itu lama,” jelasnya.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Karmo (65). Dia mengatakan banjir yang menggenangi daerahnya karena wilayahnya rendah dan letak desanya yang berada di tepi Sungai Silugonggo. Oleh karena itu banjir bisa berbulan-bulan baru surut.
“Sekitar sebulan, soalnya (di tepi) Sungai Silugonggo, tanam padi hancur semua. Keluhan kesehatan, karena banjirnya lama,” ungkap Karmo.
Perangkat Desa Mintobasuki, Kartono menjelaskan genangan banjir di desanya berangsur surut. Ada satu dukuh yang masih kebanjiran hampir sebulan ini.
“Ketinggian air rata-rata 60 sentimeter, itu di jalan. Di rumah ada yang 70 ada yang 80 sentimeter. Ini daratan rendah,” jelas Kartono di lokasi.
Dia mengatakan ada ribuan jiwa warga yang terdampak banjir. Kartono berharap agar banjir di desanya segera surut.
“Jumlah KK kurang lebih ada 500 KK, jiwanya ada 2.000 an jiwa,” kata Kartono.
“Harapan saya banjir cepat surut, masyarakat bisa beraktivitas lagi,” Kartono melanjutkan.
