BOYOLALI – Sebanyak 22.760 personel dari Polda Jateng, TNI, Polri, dan stakeholder lain disiapkan untuk mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 2024 mendatang termasuk di Boyolali.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menyampaikan 22.760 personel tersebut disebar ke 117.000-an Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Tengah.
“Jumlah tersebut kami bagi [di TPS] baik itu kualifikasi kurang rawan, rawan, dan sangat rawan. Kami plotting semuanya,” kata dia saat ditemui wartawan seusai peletakan batu pertama pembangunan Mako Polsek Banyudono, Boyolali, Jumat (24/11/2023).
Ia menyebut Boyolali sebenarnya masuk dalam daerah aman. Namun, ia menyampaikan ada beberapa TPS di Boyolali yang kurang aman alias rawan gangguan pada Pemilu 2024.
Terpisah, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menjelaskan TPS yang dianggap kurang aman ada di daerah rawan bencana alam. Petrus menyebut ada tujuh TPS di lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Tlogolele, Jrakah, dan Klakah yang rawan bencana.
“Karena berada di lereng Merapi, itu kan ada 7.000-an warga di tujuh TPS. Makanya itu dikategorikan rawan bencana alam,” jelas Petrus.
Antisipasi yang dilakukan Polres Boyolali di TPS daerah rawan bencana adalah memberikan imbauan kepada masyarakat. Nantinya, akan ada personel tambahan di daerah tersebut. Polres Boyolali juga menentukan titik evakuasi ketika diperlukan.
Ia mengatakan untuk mengamankan ajang Pemilu 2024, Polres Boyolali mengerahkan hampir 700 orang.
Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo Sigit, Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Polres Batang