Dampak Panas Ekstrem, Produksi Perajin Batu Bata di Banjarnegara Naik Tajam

Avatar photo

BANJARNEGARA, Jateng – Kondisi panas ekstrim yang melanda Indonesia saat ini ternyata membawa dampak menguntungkan bagi sejumlah perajin batu bata di sentra batu bata yang berada di Desa Panggisari, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Terik panas dimanfaatkan para perajin batu bata merah mempersingkat waktu penjemuran.

Menurut salah satu perajin batu bata, Sarno (60), singkatnya waktu penjemuran membuat proses produksi batu bata meningkat.

“Cuaca panas ini malah jadi menguntungkan, untungnya bata jadi lebih cepat kering. Biasanya satu bulan satu kali, ini satu bulan bisa dua kali produksi,” ujar Sarno saat ditemui di sentra batu bata, Kamis (11/05/23).

Saat cuaca normal atau saat musim hujan, para perajin batu bata hanya dapat memproduksi 10 hingga 20 ribu butir batu bata perbulannya, karena proses penjemuran membutuhkan waktu 25 hingga 45 hari.

“Kalau pas mendung bisa lama keringnya, bisa sampai 1,5 bulan,” tambahnya.

Namun karena cuaca saat siang hari cukup panas produksi batu bata pun meningkat.

Proses penjemuran hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 hari saja sebelum dilakukan pembakaran.

Sehingga para pengrajin dapat memproduksi 30 hingga 40 ribu batu bata dalam satu bulan. Selain kondisi cuaca yang baik untuk penjemuran, penggunaan mesin cetak batu bata juga mempercepat proses pengerjaan.

“Kalau biasanya dalam sebulan cuma 20 atau 25 ribu bata, sekarang meningkat 30 sampai 40 ribu batu bata sebulan,” jelasnya.

Meski kini kondisi panas terik, namun sejumlah perajin pun tetap melakukan antisipasi jika tiba-tiba terjadi hujan. Para perajin memasang plastik di area penjemuran batu bata.

sumber: antvklik

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Polres Banjarnegara, Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Humbahas, Polda Jateng, Jateng