Berita  

Dampak Ayam Enggan Bertelur: Harga Telur di Batang Melonjak Drastis

Avatar photo

BATANG, Jateng – Akibat banyaknya ayam petelur di Kabupaten Batang yang sudah melewati usia produktif, menyebabkan pasokan telur dari peternak ke pedagang menjadi berkurang.

Akibatnya, harga telur di pasaran beberapa hari ini masih tergolong tinggi. Yaitu dikisaran Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu untuk satu kilogramnya.

Padahal saat Ramadan ketika permintaan cukup tinggi, harga telur hanya berada di kisaran Rp 26 ribu hingga Rp 27 ribu saja untuk setiap kilogramnya.

Menurut salah satu agen telur di Pasar Batang, Adi, berkurangnya pasokan telur dari peternak tersebut disebabkan banyak ayam petelur yang tidak produktif lagi.

“Ayam petelur yang sudah tidak produktif lagi oleh peternak dijual untuk dikonsumsi dagingnya. Akibatnya, telur yang dihasilkan menurun, sehingga mempengaruhi pasokan ke pedagang,” ungkap Adi pada awak media, kemarin.

Menurut Adi pada peternak sendiri sebenarnya sudah berusaha untuk meningkatkan produksi telur. Namun penggantian ayam petelur dengan yang usai produktif, ternyata belum memberikan hasil seperti yang diharapkan.

“Meskipun sudah diganti dengan ayam usia produktif, tapi kenyataannya hingga saat ini masih banyak yang belum betelur. Akibatnya telur yang dihasilkan masih sedikit, dan belum bisa memenuhi kebutuhan pasar,” jelas Adi.

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan penurunan dari para peternak, pasokan diperkirakan akan kembali normal pada bulan Agustus mendatang.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen sendiri, para agen harus memesan ke peternak selama dua hari.

“Untuk kondisi  normal, peternak bisa mengirim telur ke agen seminggu 3 kali. Namun, saat pasokan sedikit, paling seminggu 2 kali. Untuk satu kali kiriman, biasanya sebanyak 150 peti, dan dalam sehari bisa laku sekitar 50 peti,” bener Adi ketika di temui di kipasnya yang ada di pasar Batang.

Tingginya harga telur di pasaran tersebut membuat para ibu memutar otak. Salah satunya dengan menyerbu Gerakan Pangan Murah Batang yang digelar di Pendopo Kecamatan Batang, Selasa (23/05/2023) lalu.

Pada kegiatan itu, sebanyak 1.000 kilogram atau satu ton telur habis diserbu emak-emak kurang dari satu jam.

Masyarakat yang didominasi kalangan emak-emak ini antudias memborong telur yang dibanderol Rp27 Ribu per kilogram. Pasalnya harga telur di pasaran dipatok hingga Rp34 Ribu per kilogram.

“Ini tadi beli telur, harganya Rp27 Kilogram. Kalau di pasaran normalnya Rp30 Ribu lebih,” tandas salah satu pembeli, Ela. (aslama)

Sumber: radarpekalongan.disway.id

 

Polres Batang, Kapolres Batang, Pemkab Batang, Kabupaten Batang, Polres Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase