‘Carut-marut’ APBD Rembang 2023 Ancam 13 Proyek Infrastruktur Jalan, Ini Daftarnya

Avatar photo

REMBANG, Jateng – ‘Carut-marut’ APBD Rembang 2023 mengancam keberadaan pekerjaaan 13 paket jalan yang direncanakan akan dikerjakan tahun ini.

Bahkan, agtas kondisi yang saat ini terjadi bisa saja sebagian atau lebih paket pekerjaan tersebut batal dilaksanakan atau ditunda pada tahun depan.

Hal itu merupakan dampak ‘carut-marut’ APBD 2023 berupa melesetnya realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa).

Kondisi tersebut menyebabkan adanya kekurangan untuk menutup kebutuhan anggaran 2023 hingga mencapai sekira Rp 143 miliar.

Paket-paket pekerjaan tersebut sejatinya sudah direncanakan akan dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kemungkinan gagal terlaksananya 13 paket pekerjaan tersebut diperkuat dengan hingga Juni 2023, ini belum ada kabar pasti soal pelaksanaan e-katalog atas proyek-proyek tersebut.

Paket-paket pekerjaan yang terancam gagal terlaksana atau tertunda itu total nilainya adalah sekira Rp 26.550.000.000.

Hal itu sesuai dengan data yang disampaikan oleh Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) Rembang, Nugroho.

Paket pekerjaan dari DAU tersebut adalah Jalan Pasar Kragan ke arah selatan, Jalan Bancang Kecamatan Sale, Jalan Balongmulyo-Kragan-Karanganyar, Jalan Banyuurip-Japerejo, Jalan Candimulyo-Ngulahan.

Lalu Jalan Candimulyo-Sidomulyo Kecamatan Sedan, Jalan Karas-Sidorejo-Sedan, Jalan Krikilan-Ronggomulyo, Jalan Pamotan-Japerejo, Jalan Pamotan-Kalitengah, Jalan Sekararum-Krikilan.

Kemudian adalah Jalan Tegaldowo-Trembes, serta Jalan Gunem-Pamotan.

Nugroho mengakui, melesetnya realisasi Silpa APBD berpotensi mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan yang bersumber dari DAU.

“Kalau (kegiatan) yang bersumber dari dana DAU berpotensi terpengaruh,” katanya.

Nugroho belum berani menyampaikan bagaimana wujud keterpengaruhan melesetnya realisasi Silpa APBD terhadap pekerjaan dari DAU itu.

Sebab, semunya bergantung pada kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pimpinan.

“Tergantung kebijakan pimpinan, belum berani menyampaikan,” paparnya.

Selain pekerjaan dari DAU, tahun ini DPUTARU juga merencanakan pelaksanaan kegiatan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kegiatan tersebut total nilainya sekira Rp 34,6 miliar. Pekerjaan tersebut adalah Jalan Jolotundo-Japerejo, Jalan Sumberagung-Sambong, Jalan Tireman-Japerejo dan Jalan Tulung-Sumberjo.

Sementara itu Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Rembang, Budiono mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 40 pekerjaan yang diajukan untuk proses lelang.

Namun, sejauh ini baru dua pekerjaan lelang yang sudah tanda tangan kontrak.

Kedua pekerjaan itu adalah pembangunan Puskesmas Lasem senilai Rp 9.733.632.000 dari Bankeu Provinsi.

Lalu pembangunan Gedung DPUTARU dengan nilai kontrak Rp 2.322.101.637.

Sedangkan pekerjaan lainnya masih dalam proses lelang dan belum ada pemenang berkontrak.

“Untuk paket pekerjaan jalan menggunakan mekanisme e-katalog. Otoritas langsung di bawah Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom),” papar Budiono, Rabu (14/6).

sumber: suaramerdeka

 

Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara