BANJARNEGARA – Jelang pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara tahun 2024 mendatang, sejumlah organisasi kepemudaan di Banjarnegara mengharapkan bupati ke depan ramah pemuda dan memiliki narasi dan program yang jelas.
Seorang calon pemimpin Banjarnegara, hendaknya memiliki pengetahuan dan potensi yang ada di Banjarnegara. Sehingga nantinya, bisa menentukan arah pembangunan di Banjarnegara, termasuk dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Banjarnegara.
Ketua KNPI Banjarnegara, Sugijen mengatakan, calon bupati Banjarnegara hendaknya faham pemuda. Artinya pemimpin Banjarnegara nantinya mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki generasi muda di Banjarnegara. Tidak hanya dalam pembangunan, tetapi juga peningkatan ekonomi produktif.
“Pemuda di Banjarnegara harus berani menolak calon yang tidak ramah pemuda,” katanya.
Menurutnya, jika pemimpin daerah ramah pemuda, maka nantinya bisa menggerakkan seluruh SKPD maupun pembangunan di wilayah melalui kretaivitas pada generasi muda. Seperti mengembangkan potensi pertanian dan alam di Banjarnegara.
“Banyak yang bisa kita kembangkan, mulai dari menjadikan petani modern, UMKM, hingga industri ekonomi kreatif. Pemimpin Banjarnegara juga harus berani mengubah tata kelola kota yang ramah investasi,” ujarnya.
Sementara itu, mantan ketua HIMPI Banjarnegara, Kartono mengatakan, sebagai generasi muda, dia berharap bupati ke depan memiliki visi, narasi dan program yang jelas. Hal itu dalam rangka mengubah Banjarnegara menjadi lebih maju, baik dari sisi SDM, Ekonomi, dinamika sosial politik.
“Bupati juga harus pro investasi dan mendukung pengusaha muda, menyediakan ruang interaksi dan kreativitas anak muda, termasuk memperbaiki kinerja ASN yang ada menjadi lebih baik,” ujarnya.
Pengusaha dan petani muda millenial Banjarnegara, Amrullah menilai, bupati ke depan harus mampu mengoptimalkan potensi Banjarnegara. Sebab Banjarnegara ini kaya akan potensi alam dan pertanian. Hal ini harus bisa teroptimalkan dengan adanya dukungan serta peran serta pemimpin Banjarnegara.
“Keberadaan pemuda ini tidak bisa diabaikan, sebab mereka memiliki potensi yang luar biasa Hanya saja mereka tidak memiliki banyak ruang dalam mengoptimakan kreativitas, untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya.
