Bunuh Anaknya Sendiri, Ibu di Rembang Mengaku Karena Kasihan

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Sebuah peristiwa yang mengherankan sekaligus jarang terjadi dialami oleh seorang ibu di Rembang, Jawa Tengah.

Seorang ibu di Rembang mendatangi kantor polisi dan mengakui bahwa dirinya telah melakukan tindak kejahatan terhadap anaknya sendiri.

Namun, ibu ini tidak berusaha menutupi alasan di balik perbuatannya tersebut.

Polisi segera memperdalam alasan di balik kunjungan ibu tersebut ke kantor polisi.

Ibu berinisial NA, warga Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diduga telah membunuh bayinya sendiri.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Rembang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Heri Dwi Utomo menjelaskan kronologinya.

AKP Heri Dwi Utomo menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan pelaku, bayi tersebut tidak mau minum susu.

Akhirnya, pelaku berusaha mencekik korban hingga kehabisan napas dan meninggal dunia.

NA kemudian pergi ke kantor polisi untuk mengakui perbuatannya.

Kepolisian mengungkap alasan di balik tindakan ibu tersebut terkait mengapa ia mengambil nyawa anaknya.

Dikutip dari Kompas.com, NA mengaku bahwa ia mencekik anaknya karena merasa kasihan.

Anak NA diduga dilahirkan dengan kondisi yang tidak normal.

Oleh karena itu, NA merasa terdorong untuk mengakhiri hidup bayinya karena merasa malu dengan keadaan tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Rembang, AKP Heri Dwi Utomo menjelaskan berdasarkan pengakuan pelaku.

Bayi tersebut menolak minum susu.

Pelaku kemudian mencekik bayinya hingga tewas.

Namun, penyebab pasti kematian bayi tersebut masih harus ditunggu hasil autopsi dari rumah sakit.

“Kondisi anak tidak normal, menurut sang ibu tidak bergerak,” ujar Heri saat dikonfirmasi pada Selasa (9/5/2023).

Heri menjelaskan bahwa pelaku awalnya mendatangi kantor polisi dengan sikap seperti orang yang depresi, pada Selasa (9/5/2023) pagi.

Setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengaku telah membunuh bayinya sendiri.

Saat ini, pelaku menjalani perawatan di rumah sakit, sementara bayinya diotopsi oleh tim forensik yang berasal dari RS Bhayangkara Semarang.

“Ada dugaan bahwa pelaku merasa malu, dan saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan di rumah sakit,” kata dia.

Meskipun pelaku telah mengakui perbuatannya, pihak kepolisian masih menunggu hasil penyelidikan.

sumber:  BangkaPos.com

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Humbahas, Polda Jateng, Jateng