SUKOHARJO, Jateng – Pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukoharjo Kota dinilai overload. Buktinya, tiap hari antrean masyarakat yang hendak berobat selalu mengular. Bahkan parkir kendaraan masyarakat sampai tumpah ke pinggir jalan raya. Pihak puskesmas berharap segera direlokasi demi kenyamanan pelayanan kesehatan di jantung Kota Makmur.
Keluhan antrean pelayanan, dilontarkan Nanang Sapto Nugroho, 45, warga Kecamatan Sukoharjo Kota. Dia terpaksa mengantre lama, setiba di puskesmas, kemarin. mengeluhkan penuhnya pelayanan di Puskesmas Sukoharjo Kota pada Rabu (26/7/2023).
“Saya mengantar anak untuk imunisasi. Sampai di puskesmas antrean penuh. Tadi (kemarin) saya terpaksa mendaftar di halaman puskesmas,” keluh Nanang.
Selain antrean lama, Nanang juga mengeluhkan keamanan sepeda motornya. Karena terpaksa parkir di bahu Jalan Jaksa Agung. Padahal diketahui, ruas jalan ini dikenal padat dan sering dilalui armada bus besar.
“Parkiran motor otomatis penuh sampai ke jalan raya. Ini sangat membayakan dan tidak nyaman,” imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani membenarkan kondisi tersebut. Dia menyebut kondisi Puskesmas Sukoharjo Kota layak direlokasi. Apalagi luasan lahannya tidak memenuhi syarat, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43/2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
“Seharusnya luas lahan puskesmas minimal 4.300 meter persegi. Saat ini masih belum terpenuhi. Di sini luasnya hanya 1.500 meter persegi, dengan bangunan dua lantai,” papar Kunari.
Fakta lain yang memperkuat relokasi, yakni antrean pasien yang terpaksa mendaftar di halaman puskesmas. Bahkan saat kunjungan membeludak, ada pasien yang terpaksa menunggu di tangga. “Kami sudah mengajukan analisa dan menyampaikannya ke Dinkes (Dinas Kesehatan) Sukoharjo,” beber Kunari.
Sementara itu, dalam sehari Puskesmas Sukoharjo Kota diserbu sekira 250 pasien. Kemudian rata-rata jumlah kunjungan lebih dari 100 pasien. Kendati dinilai overload, Kunari memastikan standar pelayanan kesehatan sudah terpenuhi.
“Puskesmas Sukoharjo selalu memberikan inovasi dalam layanan kesehatan. Jika mengupayakan pendanaan mandiri, harus menyiapkan Rp 5 miliar-Rp 10 miliar. Kami jelas tidak mampu,” tandas Kunari.
sumber: radarsolo
Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Polres Rembang, Polres Pati, Kapolresta Pati, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polda Kalteng, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Lamandau, Kapolres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Aceh, Ditlantas Polda Aceh, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.