Belum Tertangkap, Jalak Gelar Aksi Peringatan Setahun Pembunuhan Iwan Boedi di Polda Jateng

Avatar photo

SEMARANG, Jateng – Jaringan Lintas Agama untuk Kemanusiaan (Jalak) menggelar aksi damai bertajuk Iwan Boedi Nagih Janji, Kamis (24/8/2023) sore.

Aksi tersebut diawali dengan jalan kaki dari Kantor Gubernur Jawa Tengah menuju kantor Polda Jateng.

Para peserta aksi damai membentangkan spanduk memanjang bertuliskan I WANT JUSTICE sembari menyanyikan lagu Gugur Bunga.

Tampak pula dua foto mendiang Iwan Boedi Prasetijo Paulus yang diarak sepanjang Jalan. Pahlawan.

Setiba di depan kantor Polda Jateng, aksi demonstrasi sudah disambut para personel polisi yang berjaga di depan pintu gerbang.

Aksi dilanjutkan dengan orasi mulai dari perwakilan keluarga, aktivis mahasiswa, tokoh agama hingga simpatisan dosen.

Selepas orasi, para aksi damai menampilkan aksi teatrikal, tabur bunga, pembacaan tuntutan lalu menyerahkannya ke kepala SPKT Polda Jateng Kompol Manurung.

“Membacakan surat dari ibu saya yang ditunjukkan kepada Bapak Kapolri, Kapolda, dan Wakapolda, Kapolrestabes dan jajaran terimakasih satu tahun perjuangan untuk mengungkap kasus Marina yang masih begitu misteri,” ucap anak kedua dari korban pembunuhan Iwan Boedi, Dionisius Andra.

Ia berterima kasih sekaligus meminta tolong untuk mengawal terus kasus ini jangan sampai menjadi sehelai kertas beterbangan yang akhirnya hilang dihempas angin tanpa tujuan.

Mereka bisa merelakan orang yang dicintai karena bagian yang harus dilakukan. Namun, tidak untuk merelakan kasus ini memudar.

“Terimakasih sahabat Iwan yang kembali menebalkan kasus ini dengan tinta keadilan dan tinta cinta kasih kembali menebal dan tidak kusam,” paparnya.

Korlap aksi sekaligus pastor gereja Katolik Eduardus Didik Cahyono SJ mengatakan, target aksi hari ini yakni untuk menyerahkan surat tuntutan yang semoga ditindaklanjuti agar kasus ini gamblang.

Sebab, satu tahun bukan waktu yang pendek sehingga ada satu kasus belum selesai tentu menjadi catatan bagi aparat.

“Kalian digaji dari masyarakat kalau anda sekalian tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik tentu ini melukai hati keluarga dan masyarakat. Kami apresiasi atensi yang ada tetapi harus berusaha lebih keras lagi,” cetusnya.

Pihaknya menilai, peringatan satu tahun ini menjadi pemicu bagi aparat untuk lebih bekerja keras dalam usaha untuk menuntaskan kasus pembunuhan ini.

Jangan sampai kasus ini menjadi preseden buruk bagaimana nyawa manusia tidak dihormati di negara yang mengaku negara agamis namun ternyata membiarkan perlakuan buruk kepada anak bangsanya.

“Kita berharap pemerintah dan aparat keamanan untuk bisa menyelesaikan kasus dengan baik supaya menjadi pegangan hukum di negara ini dapat ditegakkan,” terangnya.

Ia menegaskan, perjuangan menuntut kejelasan kasus ini bukan perjuangan satu agama tertentu lantaran kasus pembunuhan ini melukai kemanusiaan.

“Semua agama tidak menghendaki perbuatan buruk ke manusia apapun agamanya sehingga molornya dan terkesan ada pembiaran kasus ini tentunya menjadi keprihatinan kita bersama,” imbuhnya.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Stevanus Satake Bayu menyebut, Polda Jateng dan Polrestabes Semarang masih berupaya mengungkapkan kasus Iwan Boedi.

Ketika disinggung terkait kendala pengungkapan kasus, pihaknya menyebut, masih dalam upaya mencari bukti-bukti.

“Kasus ini proses dalam penyidikan siapa pelakunya. Bantuan dan doa semoga lekas terungkap,” katanya.

Ia juga masih komunikasi dengan penyidik untuk berkembang selanjutnya baik dari sketsa wajah atau hal lainnya yang berkaitan dengan perkembangan kasus.

“(Terkait dugaan orang besar?) Kita belum bisa memastikan itu tetapi kita berupaya untuk mengungkap kasus itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Iwan Boedi pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Semarang hilang pada 24 Agustus 2022.

Ia hilang tepat sehari sebelum dipanggil oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng sebagai saksi terkait kasus tukar guling lahan di Mijen kota Semarang.

Dua hari sebelum pemanggilan, mendiang Iwan Boedi juga terekam di lokasi sekitaran Marina, tetapi entah di sana bertemu dengan siapa.

Mayatnya kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada 8 September 2022 di lahan kosong penuh ilalang di Marina, Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat.

Polisi sudah menaikan kasus tersebut ke tahap penyidikan sejak 17 September 2022 sehingga penyidik perlu membuat terang siapa tersangka pembunuhan.

sumber: TribunJateng.com

 

Polda Jateng, Jateng, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi, Kabidhumas Polda Jateng, Bidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Pemkab Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Polres Rembang, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi, Polres Pati, Kapolresta Pati, Kab. Pati, Polresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, Polres Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Kota Semarang, Pemkot Semarang, Sragen, Kapolres Sragen, Pemkab Sragen, Kabupaten Sragen

Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.