BANJARNEGARA — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara menyalurkan dana zakat kepada para mustahik selama dua hari pada pekan lalu. Totalnya mencapai lebih dari Rp 2,4 miliar.
Penyaluran dana zakat berlangsung di Pendapa Dipayudha Adigraha, yang dipimpin oleh Ketua Baznas Banjarnegara, H Sutedjo Slamet Utomo. Penerimanya adalah 580 mustahik tetap, 1.198 siswa tidak mampu, dan 180 penyuluh agama Islam. Baznas juga menyerahkan seribu paket sembako untuk panti asuhan atau lembaga kesejahteraan sosial (LKS).
Hari sebelumnya, dana zakat diberikan Baznas kepada 788 THL dan PTT yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang diserahkan langsung oleh Pj Bupati Banjarnegara.
Ketua Baznas Banjarnegara, H Sutedjo Slamet Utomo menjelaskan, dana zakat Baznas berasal dari para ASN dan muzzaki di Banjarnegara. Dana tersebut disalurkan untuk para mustahik tetap, seperti warga miskin, siswa kurang mampu, anak yatim/piatu, dan penerima zakat lainnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada ASN, karyawan dan para muzaki yang telah menzakatkan 2,5 persen pedapatannya melalui Baznas. Dan kepada seluruh masyarakat, termasuk penerima manfaat, jika sudah mampu, mari berzakat melalui Baznas, lembaga resmi yang aman dan amanah,” kata Ketua Baznas Banjarnegara, Kamis (29/12/22).
Sutedjo berharap, melalui pentasyarufan dana zakat kepada para mustahik, diharapkan jumlah masyarakat miskin di Banjarnegara semakin berkurang.
“Dana zakat yang dikelola Baznas disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima. Tujuannya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara,” ujar Tedjo.
Dalam kegiatan selama selama dua hari itu, Baznas Banjarnegara telah mentasyarufkan dana zakat untuk 580 orang senilai Rp 580 juta, sembako untuk Yayasan Yatim Piatu sebanyak 1.000 orang senilai Rp 300 juta, Pegawai PTT dan THL, sebanyak untuk 788 orang senilai Rp 236,4 juta, Penyuluh Agama Islam Triwulan IV sebesar Rp 54 juta.
Kemudian untuk Siswa kurang mampu (SMP, MTs, MAN) sebanyak 1.198 anak senilai Rp 359,4 juta dan warga korban bencana alam Desa Kalitlaga 29 KK sebesar Rp. 5,8 juta, serta guru TPQ sebanyak 1.500 Orang senilai Rp 450 juta. Jumlah yang diberikan adalah Rp 2.444.800.000.
Pada tahun ini, lanjut Sutedjo, Baznas juga membantu rehab 10 RTLH, menyalurkan insentif bagi guru-guru TPQ, membantu permodalan dan alat bagi para pelaku UMKM, serta ikut aktif pada kegiatan sosial.
Salah seorang penerima manfaat, Ibu Jariyah, warga Desa Kincang, Kecamatan Rakit, merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan ini.
“Alhamdulillah sangat terbantu di saat ekonomi sedang sulit. Terima kasih Bapak Bupati dan Baznas Banjarnegara,” ucap perempuan sepuh yang cukup lama menderita asam urat sehingga kadang tidak bisa berjalan itu.