DEMAK – Banjir Demak 2023 terjadi di awal tahun. Genangan air dilaporkan merendam ratusan desa dan puluhan ribu rumah warga setempat.
Selain itu, satu warga ditemukan tewas akibat banjir di Kabupaten Demak tersebut. Berikut informasi selengkapnya.
Titik Banjir Demak 2023
Dilansir detikJateng, banjir melanda wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Berdasarkan data dari BPBD Demak, sebanyak 114 desa di 14 kecamatan terdampak banjir. Selain itu, 39.240 rumah juga terkena banjir.
“Dampak banjir 14 kecamatan, 114 desa, 190 mengungsi, 39.240 rumah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho, Selasa (3/1/2023).
Berikut data sebaran banjir di wilayah Demak, Jawa Tengah.
Kecamatan Demak: Kelurahan Betokan, Bintoro, Mangunjiwan
Kecamatan Sayung: Desa Kalisari, Banjarsari, Sidorejo, Prampelan, Tambakroto, Loireng, Sriwulan, Purwosari, Surodadi, Dombo, Gemulak, Bedono, Timbulsloko, Jetaksari, Tugu, Sayung, Karangasem
Kecamatan Karangtengah: Desa Batu, Rejosari, Wonoagung, Wonowoso, Wonokerto, Dukun, Kedunguter, Sampang, Pidodo, Klitih, Donorejo, Grogol, Ploso, Pulosari, Karangsari, Karangtowo
Kecamatan Bonang: Desa Purworejo, Margolinduk, Morodemak, Gebang, Gebangarum, Karangrejo, Kembangan, Krajanbogo, Sukodono, Sumberejo, Tridonorejo, Jatirogo, Tlogoboyo, Bonangrejo, Jatimulyo, Betahwalang, Serangan, Poncoharjo, Jali
Kecamatan Karanganyar: Desa Wonorejo, Ketanjung, Cangkring Rembang, Wonoketingal, Cangkring, Ngemplik Wetan
Kecamatan Guntur: Desa Sidokumpul, Temuroso, Turitempel, Wonorejo, Tangkis, Banjarejo, Krandon, Bumiharjo, Sukorejo, Sidoharjo, Gaji, Tlogorejo
Kecamatan Gajah: Desa Kedondong, Banjarsari, Sari, Gedangalas
Kecamatan Mranggen: Desa Candisari, Waru, Ngemplak, Kalitengah, Bandungrejo, Kembangarum, Tegalarum, Kebonbatur
Kecamatan Kebonagung: Desa Pilangwetan, Tlogosih, Megonten
Kecamatan Wedung: Desa Ngawen, Kenduren, Tempel, Bungo, Ruwit, Mandung, Buko, Mutihkulon
Kecamatan Dempet: Desa Merak, Karangrejo, Brakas, Balerejo, Sidomulyo, Kedungori, Dempet, Botosengon,
Kecamatan Wonosalam: Desa Doreng, Kalianyar, Kendaldoyong, Wonosalam, Jogoloyo, Botorejo
Kecamatan Mijen: Desa Mlaten, Tanggul, Pecuk
Kecamatan Karangawen: Desa Kuripan dan Bumirejo, saat ini sudah surut dan kering.
Banjir Mulai Surut
Pengungsi akibat banjir Demak masih berada di Gedung Olahraga (GOR) Balai Desa Prampelan. Data per Selasa (3/1/2023) malam menunjukkan, banjir surut 10 sentimeter.
“Kondisi malam ini alhamdulillah mengalami surut 10 sentimeter. Ketinggian 60 sampai 100 sentimeter,” kata Kades Prampelan, M Qoif, Selasa (3/1/2023).
1 Warga Meninggal Dunia
Seorang wanita ditemukan tewas di lokasi pengungsian Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak pada Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 07.00 WIB. Korban diketahui bernama Ulfah (45).
Diduga, penyakit Ulfah kambuh sehingga ia tenggelam di banjir tersebut. Ia ditemukan dalam kondisi tengkurap.
“Warga meninggal karena dia itu punya penyakit epilepsi selama bertahun-tahun,” kata Kepala Desa Prapelan, M Qoif, Selasa (3/1/2023).
“Ditemukan warga masih mengenakan mukena dalam air. (Di) Sekolah ketinggian air selutut,” sambungnya.
Warga Mulai Diserang Gatal-gatal
Warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak mulai terkena gatal-gatal. Hal itu disebabkan oleh banjir di desa tersebut.
Petugas Kesehatan di Balai Desa Prampelan, Isna menyebut warga mulai mendatangi posko kesehatan yang berada di Gedung Olahraga (GOR) Balai Desa Prampelan.
“Ini ada 27 warga, kebanyakan keluhannya gatal-gatal, kutu air. Ada juga diare dan kembung,” kata Isna, Selasa (3/1/2023).
Dugaan Penyebab Banjir Demak 2023
Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, mengatakan bahwa ketinggian genangan air di Desa Prampelan masih terdapat sekitar 1 meter. Ia menyebut banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kondisi sungai yang dangkal di wilayah tersebut.
“Kalau di beberapa daerah ini sudah cenderung surut namun di Desa Prampelan ini masih bertahan. Ada juga tadi saya lakukan pengecekan masih ada 1 meter, di atas perut daripada orang dewasa,” kata Budi, Selasa (3/1).
“Iya, di depan ini juga ada Sungai Seruni yang memang lebarnya juga sempit dan tentunya juga dangkal. Sehingga tidak bisa menampung debit air baik dari aliran sungai maupun intensitas hujan yang cukup tinggi. Sehingga air limpas meluber ke jalan menggenangi lingkungan rumah di masyarakat Desa Prampelan,” tambahnya.
Selain itu, Budi menjelaskan jika geografis Desa Prampelan merupakan wilayah cekung. Akibatnya, air sulit keluar dan menggenangi wilayah tersebut.
“Karena ini langganan banjir bila nanti ada intensitas hujan yang sangat tinggi, otomatis seperti desa Prampelan karena strukturnya terbentuk daripada tanahnya adalah cekungan. Otomatis limpasan air ini akan menggenangi tanah atau daratan yang ada di Desa Prampelan ini,”