Banjir Mulai Surut, Warga Prampelan Kabupaten Demak Bersih-bersih Rumah

Avatar photo

Demak – Banjir di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah, mulai surut. Sebagian pengungsi pulang ke rumah untuk membersihkan rumah lalu kembali lagi ke tempat pengungsian Gedung Olahraga (GOR) Balai Desa Prampelan.

Pantauan di lokasi, Kamis (5/1/2023), sekitar pukul 16.30 WIB, jalan kampung dekat Balai Desa Prampelan telah kering. Tampak kendaraan warga yang diparkir di halaman Balai Desa Prampelan. Meski begitu, banjir masih terjadi di sejumlah titik dengan ketinggian 25-80 cm.

Warga RT 1 RW 2, Sulasih, mengatakan lantai rumah saat ini sudah kering. Sementara jalan depan rumahnya sekitar 25 cm.

“Iya, ini bersih-bersih rumah, nanti kembali lagi. Sebelumnya banjir ini sampai batas dinding bawah jendela (sekitar 50 cm),” ujar istri Bayan Desa (perangkat desa) Sulasih saat ditemui di lokasi, Kamis (5/1/2023).

Ia mengatakan di rumahnya berisi lima anggota keluarga yang semuanya mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Balai Desa Prampelan. Selain itu sawahnya yang baru ditanami satu bulan lalu saat ini masih terendam banjir.

“Bersih-bersih, ada yang surut ada yang belum. Kalau rumahnya pendek ya belum. Banjir ini sangat tinggi dibanding dua tahun lalu. Padi aja nggak kelihatan, sudah ada tanamnya padi aja nggak kelihatan,” terangnya.

Sementara itu, warga RT 1 RW 2 lainnya, Mukaromah (42) kondisi rumah dan jalannya masih banjir sekitar 60-80 cm. Ia mengambil barang untuk mengungsi di rumah neneknya.

“Ngungsi di rumah nenek di perbatasan Prampelan Tambakroto,” terang Mukaromah.

Ia mengeluh barang-barangnya dalam rumah pun masih jatuh diterjang angin. Ia menaikkan barang-barangnya saat banjir terjadi.

“Semua barang udah diangkat tapi masih jatuh. Pinjam meja madrasah banyak. Dikasih boks masih jatuh, karena angin dari sawah kencang,” ujar Mukaromah yang rumahnya menghadap barat.

Ia menyebut banjir tahun ini paling parah. Mukaromah menyebut dua tahun yang lalu dalam waktu satu minggu sudah surut, namun banjir kali ini rumahnya masih kebanjiran.

“Dua tahun kemarin pernah, tapi lebih besar ini. Ini satu mingguan. Iya, tapi masih banjir,” terangnya.

Sementara itu, Kades Prampelan, M Qoif, mengatakan kondisi banjir di desanya sudah surut 60 persen. Ia menyebut pengungsi yang masih bertahan masih sekitar 110 orang.

“Kondisi pengungsi berkurang, karena sebagian ada yang ngungsi di keluarganya. Sebagian lagi tetap di rumah menjaga barang-barangnya dengan membuat panggung dalam rumah. Sesuai bungkusan nasi itu 140 bungkus habis. Kalau siang itu pada kerja,” ujar Qoif.

 

#Polres Demak, #Kapolres Demak, #Kabupaten Demak, #Demak, #Polres Banjarnegara, #Kapolres Banjarnegara, #Banjarnegara, #Kabupaten Banjarnegara, #Pemkab Banjarnegara, #Polda Jateng, #AKBP Hendri Yulianto, #AKBP Budi Adhy Buono