PATI – Banjir sejumlah wilayah di Kabupaten Pati yang merendam sejak akhir Desember kemarin untuk saat ini secara umumnya sudah mulai surut meski tidak sepenuhnya. Permukaan air surut disebutkan pada umumnya sampai 10 hingga 20 centimeter.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budiharjo Prasetya. Banjir yang merendam hampir dua pekan ini merendam puluhan desa dan rumah masyarakat.
Menurut Martinus, surutnya permukaan banjir di Pati ini lantaran ada pengaruhnya dari penutupan Bendung Wilalung yang terletak di Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus beberapa hari ini. Sehingga berpengaruh pada debit air.
“Seteleh Bendung Waduk Wilalung ditutup secara umum ada penurunan banjir di Pati. Sampai kemarin ada surut sekitar antara 10 sampai 20 cm,” terang Martinus, Sabtu (14/1/2023) pagi tadi.
Selain itu, di awal-awal banjir setidaknya merendam hingga di 10 kecamatan lebih. Namun, seiring perkembangannya dan cuaca yang cerah membuat banjir surut di beberapa wilayah. Berdasarkan catatan 12 Januari Pusdalops BPBD Pati disebutkan saat ini banjir merendam 6 kecamatan.
“Iya banjir masih merendam 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan dan Juwana,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga meninjau banjir di Kabupaten Kudus dan Pati. Untuk mengupayakan banjir itu, Menteri Basuki menutup Bendung Wilalung.