Banjarnegara Catat Rekor MURI Atas Sajian Kue Kering Berbahan Dasar Mocaf Terbanyak

Avatar photo

BANJARNEGARA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan program ketahanan pangan melalui produk Modified Cassava Flour (Mocaf).

Sebagai upaya mendukung promosi Mocaf kepada masyarakat, dilakukan produksi dan penyajian 20.000 keping cookies berbahan dasar Mocaf.

Hal ini mendapatkan apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang dalam kesempatan ini melakukan pencatatan pencapaian Rekor MURI atas sajian kue kering berbahan dasar Mocaf terbanyak

Acara dihadiri oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Bupati Banjarnegara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Forkompinda dan anggota TPID Kabupaten Banjarnegara.

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto berupaya mendukung pengembangan Mocaf sebagai produk substitusi tepung terigu melalui pemberdayaan masyarakat dan UMKM bersinergi dengan Rumah Mocaf.

Dukungan yang diberikan diantaranya pendampingan dan bantuan teknis, mendorong perluasan pasar Mocaf ke pasar global dengan 45 ton Mocaf ke Turki.

Selain itu mendorong dan mempromosikan penggunaan Mocaf sebagai substitusi tepung terigu melalui live cooking masakan berbahan dasar Mocaf.

Selain itu lomba cipta menu kudapan berbahan dasar Mocaf dan berbahan non-tepung dan non-beras yang diikuti oleh anggota PKK Kabupaten Banjarnegara.

Selain itu, pada acara ini juga dilakukan penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada UMKM (pedagang) senilai Rp2,6 Miliar rupiah dalam rangka penanganan dampak inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menunjukkan dukungannya kepada pelaku usaha di Kabupaten Banjarnegara agar produk-produk unggulan yang dihasilkan semakin maju dan dikenal oleh khalayak luas.

Selain itu, Menteri Perdagangan berpesan menjaga ketersidaan pasokan dan keterjangankauan harga untuk barang-barang kebutuhan pokok yang tidak menekan konsumen, tetapi tetap menguntungkan bagi produsen.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Rony Hartawan menyatakan perlu bergotong royong meredam inflasi dengan melakukan inovasi dan berbagai upaya lebih mengingat gentingnya tingkat inflasi tahun 2022.

“Kita perlu melakukan upaya bersama menahan laju inflasi di wilayah Eks Karesidenan Banyumas.

Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan realisasi pembangunan food station dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan, khususnya komoditas pangan strategis.

Selain itu, diperlukan pemetaan rantai pasok komoditas yang diintegrasikan dengan digitalisasi informasi terkait data pasokan dan harga,” katanya, Jumat (4/11/2022).

Pejabat Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto juga menyampaikan komitmen dan dukungan dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah Kabupaten Banjarnegara secara menyeluruh.

Selain itu, beliau juga menyampaikan pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama sehingga memerlukan sinergi dari berbagai pihak, baik Pemerintah Daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat umum.

GNPIP di Kabupaten Banjarnegara dilaksanakan melalui langkah-langkah pengendalian inflasi yang well calibrated, well planned, well communicated, dan berdampak luas, yang dituangkan dalam beberapa program unggulan.

Diharapkan pelaksanaan GNPIP di Kabupaten Banjarnegara dapat menjadi garda terdepan dalam pengendalian inflasi sehingga mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.