SEMARANG – Komisi D DPRD Jawa Tengah mendesak agar pembangunan tanggul laut tol Semarang–Demak segera diselesaikan guna mengatasi banjir dan rob.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah (Jateng), Hadi Santoso, menyatakan, sesuai perencanaan di tol Semarang–Demak akan dibangun tanggul laut dan polder yang cukup banyak degan kapasitas tampung air yang sangat besar.
“Namun, sampai sekarang belum ada progres penyelesaiannya tanggul laut itu, sehingga ini sangat berpengaruh terhadap intensitas genangan air, khususnya yang terjadi di sejumlah lingkungan di wilayah Kecamatan Genuk maupun wilayah Semarang Timur,” katanya, Senin (9/1).
Keberadaan tanggul laut tol Semarang–Demak, lanjut Hadi, dapat mengatasi banjir dan rob yang kerap terjadi wilayah Sayang Demak dan Genuk, Kota Semarang.
Wilayah Genuk terakhir dilanda banjir pada Sabtu (31/12) dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih, sehingga melumpuhkan aktivitas warga.
“Kami minta agar pembangunan tanggul laut di tol Semarang–Demak segera diselesaikan untuk mengatasi banjir dan rob di sana,” ujarnya.
Anggota dewan dari PKS ini juga mendesak Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kota Semarang segera menyelesaikan infrastruktur pengendali banjir di Kota Semarang.
Penyelesaian infrastruktur pengendali banjir di Kota Semarang sangat mendesak karena ibu kota provinsi Jateng itu sering terjadi banjir bila diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
“Buruknya sistem drainase di Kota Semarang menjadi salah satu faktor terjadinya banjir yang meluas. Hampir semua drainase saat turun hujan ekstrem tidak mampu membuang debit air yang ada,” ujar Hadi.
Seperti diketahui, banjir menerjang sejumlah wilayah Semarang bagian bawah setelah diguyur hujan lebat pada, Sabtu (31/12). Selang beberapa hari, yakni pada Jumat (6/1), gantian wilayah Semarang bagian atas, yakni Perumahan Dinar Mas Meteseh diterjang banjir bandang.