CIREBON – Untuk mengantisipasi ujaran kebencian dan berita tidak benar (hoaks), sejumlah ulama mendeklarasikan anti hoaks di Ponpes Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Selasa (15/8/2023). Deklarasi tersebut merupakan satu dari upaya untuk mewujudkan Pemilu yang aman, damai, dan tentram.
“Informasi hoaks dan ujaran kebencian mendekati pelaksanaan Pemilu 2024 ini makin gencar ditemukan untuk memuluskan salah satu pasangan calon. Sehingga, tidak jarang mengakibatkan gesekan antar para pendukungnya,” uhar pengasuh Ponpes Babakan, KH Zamzami Amin, seusai melaksanakan deklarasi, Selasa (15/8/2023).
Hal itu, menurutnya, menjadi kekhawatiran bagi semua kalangan, tanpa terkecuali, di lingkungan pondok pesantren.
Dalam deklarasi tersebut, sejumlah ulama juga menggelar doa bersama agar Pemilu 2024 damai dan menghasilkan pemimpin yang mencintai rakyatnya.
“Deklarasi dan doa bersama dilakukan sebagai wujud dari keprihatinan para ulama atas fenomena politik nasional yang mulai memanas menjelang Pileg dan Pilpres,” tambahnya.
Terlebih, upaya yang dilakukan dengan memaksimalkan informasi hoax dan ujaran kebencian. Menurutnya, hal itu tidak semestinya terjadi karena dapat menimbulkan perpecahan.
“Kalau kita cinta tanah air, cinta bangsanya, cinta negaranya, cinta pemimpinnya, kemudian cinta tanahnya dan seluruhnya kita cintai,” kata dia.
Ikuti berita terkini di Google News, klik di sini.