YOGYAKARTA – Kejadian bentrok antar kelompok massa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhir – akhir ini mengakibatkan korban dan viral di media sosial (Medsos).
Namun isu yang beredar di di Medsos tersebut rawan menjadi hoax dan berpotensi menimbulkan sentiment Suku, Antar Golongan, Ras, dan Agama (SARA).
Beredarnya isu di Medsos seolah ada faktor kesukuan warga dari Indonesia Timur, yaitu Papua dan Ambon sehingga menyebabkan keributan, disayangkan oleh kalangan tokoh DIY, diantaranya Raden Mas (RM). Acun Hadiwijoyo yang juga saudara dari Sri Sultan HB X.
Sebagai tokoh yang didaulat warga Papua sebagai Orang Tua, dirinya mengimbau semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana,
“Ini saya kira hanya soal salah paham yang kebetulan melibatkan saudara saya dari Papua dan saudara saya dari daerah lain. Yang jelas Kita harus menjaga Kebhinnekaan, jangan munculkan isu-isu berbau SARA. Biarlah Polisi bekerja, saya percaya masalah ini selesai dan mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi, karena kita semua mencintai Yogyakarta. Kita semua tentu saja berkomitmen untuk menjaga agar Yogyakarta tetap adem ayem,” tuturnya, Rabu (07/06/2023).
Cucu dari Sri Sultan HB VIII ini mengaku masih memantau perkembangan kejadian. Ia menghimbau kepada saudara-saudaranya warga masyarakat untuk tenang dan tidak melakukan hal-hal yang membuat suasana bertambah keruh dan meresahkan warga.
“Saya kira hanya salah paham dan seharusnya bisa dibicarakan baik-baik antar kedua belah pihak, tentunya dengan mediasi pihak Kepolisian. Jangan sampai persoalan ini melebar menjadi sentiment SARA yang memecah belah bangsa. Kita semua Indonesia, apapun suku dan agamanya kita tetap satu dalam bhinneka tunggal ika,” tegas Lanang.
“Saya juga berharap masyarakat jangan menyebarkan hoax dan mempercayai hoax yang beredar terkait setiap kejadian,” harapnya.