Jakarta – Kepala Divisi Teknologi, Informasi dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri Irjen Slamet Uliandi diusulkan oleh pembaca detikcom, Indarto, menjadi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Dalam formulir online di tautan https://dtk.id/hoegengawards, Indarto menyebut Slamet sebagai komandan inovatif, dan secara fundamental mampu membuat Polri melayani masyarakat lebih baik.
Begini cerita Indarto soal sosok Slamet Uliandi, yang dilihat detikcom pada formulir online, Rabu (27/4/2022):
Beliau pimpinan yang sangat loyal kepada Negara dan Polri. Segalanya dikorbankan demi kemajuan dan kebaikan Polri. Inovasi dan ide beliau sangat fundamental dan strategis bagi Polri ke depan. Walaupun ide tersebut mungkin tidak populer dan berpotensi membuat dirinya dimusuhi, tapi tidak dirisaukan sepanjang ide tersebut untuk kebaikan Polri. Bagi saya orang hebat adalah orang yang mempunyai ide strategis yang baik, tapi orang yang luar biasa adalah orang yang memiliki ide strategis, dan mampu mengaktualisasikan ya. Beliau masuk dalam kriteria ini.
Untuk menggali sosok Slamet Uliandi, detikcom menghubungi pengusul yang merupakan sesama polisi. Pengusul mengaku mengenal sosok Slamet Uliandi sedari masa pendidikan di Akpol, di awal ’90-an.
“Sejak pendidikan di Akpol ya. Beliau senior, saya junior. Beliau senior yang tidak pernah aneh-aneh dan tidak pernah cari-cari kesalahan junior, tapi ngopeni, membina. Kalau kami salah, ya kami ditegur. Kalau tidak salah, ya tidak dicari-cari,” ujar Indarto menjelaskan hubungannya dengan Slamet Uliandi.
“Waktu saya di Bareskrim, juga di Tipidkor 6 tahun lalu juga bertemu lagi dengan beliau. Kami sudah dengar beliau dalam konteks integritas itu lebih menonjol daripada yang lain. Kemudian kami bertemu lagi di Posko Presisi, saya menjadi lebih tahu dan sisi menonjolnya lebih kelihatan. Dalam arti tidak hanya integritas, tapi pengorbanannya, dedikasinya kepada Polri dan inovasinya,” sambung Indarto.
Indarto, yang saat ini menjabat sebagai Kabag Administrasi Penyidikan Biro Wassidik, mengatakan tak semua orang memiliki pemikiran seinovatif Slamet. Contoh nyatanya, sambung Indarto, soal SuperApps Presisi, aplikasi yang akan menggabungkan fitur-fitur pelayanan fundamental Polri.
“Tidak semua orang memiliki pemikiran semaju beliau. Nah dalam konteks ini mengenai satu data, single data Polri, dan Big Data Polri memang ini tak bisa diklaim juga semata-mata usulnya Pak Slamet, tetapi ide itu bersama-sama,” ungkap Indarto.
“Penekanan saya, ide itu oleh Pak Slamet secara konsisten dirawat, lalu dibuat suatu konsep yang konkret, lalu diimplementasikan dengan segala risikonya. Bagi saya, orang hebat bukan orang yang punya ide, tapi orang yang memiliki ide dan mengaktualisasikannya. Jadi Pak Slamet itu mengembangkan ide dengan menyusun konsep konkretnya,” lanjut Indarto.
Indarto meyakini hadirnya SuperApps Presisi adalah solusi atas kesemrawutan layanan digital Polri. Ada tiga manfaat dari SuperApps Presisi ini.
Tentang SuperApps Polri
SuperApps Presisi akan diluncurkan secara resmi pada 1 Juli mendatang, tepat di HUT Bhayangkara ke-76. Di tahap awal, SuperApps Presisi akan menghadirkan fitur yang sifatnya vital seperti pelayanan SIM, SKCK dan STNK online.
Berdasarkan informasi yang didapatkan redaksi dari DIV TIK Polri, dengan SuperApps Polri ini, aplikasi yang ada di Polri kini akan menjadi terpusat. Tidak lagi berada di masing-masing unit. Data-data yang selama ini tersebar di berbagai tempat pun akan dihimpun dan diintegrasikan dalam satu wadah.
Dulunya sebelum ada SuperAppsini, berbagai macamaplikasi yang ada di Polri cukup banyak dan memiliki potensi duplikasi fungsi. Kini selain diintegrasikan jadi satu wadah SuperApps, penyimpanan datanya juga akan dilakukan mandiri oleh Polri, bukan lagi vendor atau pihak ketiga.
Tujuan dibuatnya SuperApps antara lain untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja Polri. Lalu dengan satu data lebih transparan, sehingga budaya antikorupsi terbangun. Kualitas pelayanan publik diyakini akan meningkat dengan sistem satu data ini.