SEMARANG, Jateng – Sesuai prediksi BMKG di Bulan Februari lalu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jateng Sukasno mengatakan masyarakat perlu lebih mewaspadai potensi terjadinya El Nino.
El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur.
Adanya pemanasan SML mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik Tengah.
Akibatnya, potensi curah hujan mengalami penurunan.
Selain kekeringan dan minimnya curah hujan, potensi titik api juga meningkat.
Keadaan ini bisa menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
Sukasno mengatakan, perlu adanya langkah strategis untuk mengantisipasi dampak El Nino.
“Utamanya sektor-sektor yang sangat terdampak seperti sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air,”
“Situasi saat ini perlu diantisipasi agar tidak berdampak pada gagal panen yang dapat berujung pada krisis pangan,” kata Sukasno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/6/2023).
Iklan untuk Anda: Warga Jawa Tengah Yang Sakit Lutut dan Pinggul Wajib Membaca Ini!
Advertisement by
Berdasarkan pengamatan BMKG terhadap suhu muka laut di Samudra Pasifik, La Nina berakhir pada Februari 2023.
Sementara itu, sepanjang periode Maret-April 2023, ENSO berada pada fase Netral.
“Mengindikasikan tidak adanya gangguan iklim dari Samudra Pasifik pada periode tersebut,” ujarnya.
Dengan peluang lebih dari 80 persen, ENSO Netral diprediksi mulai beralih menuju fase El Nino pada periode Juni 2023
Bahkan, diprediksi akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang.
sumber: TribunJateng.com
Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pati, Polres Batang, Polres Humbahas, Polda Sumut, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, AKBP Hary Ardianto, Polres Banjarnegara