BATANG, Jateng – Pembangunan pelabuhan niaga dan pengembangan stasiun kereta di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, akan segera dilakukan. Dua infrastruktur itu dinilai penting untuk menunjang lalu lintas barang dan pekerja. Selain itu, pipa gas juga sedang dibangun dan ditargetkan rampung pada Oktober 2023.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batang Wahyu Budi Santoso mengatakan, pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan dibangun dan dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia. Pelabuhan yang akan dibangun merupakan pelabuhan niaga dengan jetty atau dermaga. Total nilai investasi untuk pembangunan pelabuhan itu mencapai Rp 9,4 miliar.
”Pelabuhan akan fokus melayani lalu lintas produk yang dibuat oleh perusahaan di KIT Batang terlebih dahulu. Aktivitas bongkar muat dirancang untuk berbagai jenis komoditas, seperti zona kering, cair, mineral cargo, dan peti kemas,” kata Wahyu, Minggu (11/6/2023).
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia akan mengembangkan Stasiun Plabuan yang terletak di kawasan Gringsing, Batang menjadi stasiun yang mengusung konsep pembangunan berorientasi transit (TOD). Menurut Wahyu, pembangunannya ditargetkan selesai pada Mei 2024.
”Pada tahap awal, stasiun akan difokuskan untuk kereta angkutan barang sehingga mempermudah ekspor dan distribusi barang dalam negeri. Kemudian, pada tahap selanjutnya direncanakan kereta komuter untuk melayani para pekerja di KIT Batang,” kata Wahyu.
Staff Ahli Utama Direktorat Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI Franseptariko Warviantoro menambahkan, rencana pengadaan kereta komuter di KIT Batang perlu kajian lebih lanjut. Kajian itu meliputi demografi pekerja dan wilayah sebaran tenaga kerja KIT Batang.
”Perkembangan demand layanan angkutan kereta komuter nantinya akan mengacu pada estimasi jumlah pekerja pada 3 tahun awal. Kami melihat KIT Batang akan berkembang menjadi sebuah pusat komoditas yang besar dan tentunya pergerakan orang dan barang akan signifikan meningkat sepanjang waktu,” ucap Franseptariko.
Franseptariko mengatakan, pihaknya telah telah menghitung dan mendapatkan kesimpulan bahwa kereta api menjadi moda tercepat menuju KIT Batang. Kereta api dari Semarang ke KIT Batang dapat ditempuh dalam waktu 40 menit, sementara jika ditempuh menggunakan mobil butuh waktu sekitar 60 menit jika lewat jalan tol dan sekitar 87 menit jika melalui jalan non-tol.
”Ketika nanti ada subsidi untuk layanan kereta komuter, pengaruhnya akan signifikan. Seperti kereta api ekonomi Jakarta-Surabaya dari Rp 150.000 bisa menjadi Rp 40.000-Rp 50.000,” ujar Franseptariko.
Pipa gas bumi
Selain pelabuhan dan stasiun, pembangunan pipa transmisi gas bumi juga dikebut. Pemasangan jalur pipa gas dari Stasiun Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Semarang menuju Stasiun ESDM KIT Batang sepanjang 60 kilometer (km) sudah tersambung sepanjang 58,2 km dalam waktu pengerjaan 15 bulan.
”Sekarang tinggal 1,8 km lagi yang belum tersambung. Pengerjaannya direncanakan selesai akhir bulan ini. Pada bulan Agustus 2023 sistem sudah siap menerima gas. Kemudian, untuk pipa masuk ke dalam pabrik industrinya akan semuanya siap pada akhirnya Oktober 2023,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam kunjungannya ke Batang, Rabu (7/6/2023).
Sementara itu, Direktur Operasi dan Teknik KIT Batang I Made Kartu mengatakan, saat ini sudah ada dua pelanggan gas yang siap mendapatkan aliran, yaitu Rumah Keramik Indonesia dan KCC Glass. Dengan demikian, sudah ada target komersialisasi jaringan gas dari penyedianya.
Menurut Made, kapasitas infrastruktur gas yang disiapkan melebihi jumlah industri pada fase pertama KIT Batang. Saat ini sudah ada 12 industri yang berkomitmen masuk ke KIT Batang. ”Intinya bahwa dari sisi infrastruktur kita udah siap. Dari sisi pasokan juga sudah dipastikan siap,” ujarnya. (aslama)
Sumber: kompas.id
Polres Batang, Kapolres Batang, Pemkab Batang, Kabupaten Batang, Polres Sukoharjo, Polres Rembang, Polda Jateng, Jateng, Polres Humbahas, AKBP Hary Ardianto, Polda Sumut, Polres Lamandau, AKBP Bronto Budiyono, Polda Kalteng, PolisiNgajiPolisiNyantri, SeduluranSaklawase