SEMARANG, Jateng – Kondisi kejiwaan Muhammad Husen (28) pelaku pembunuhan sadis bos depot air isi ulang di Tembalang, Semarang, hingga kini tidak terindikasi mengalami gangguan. Selain tidak ada rekam medis soal kejiwaan, aksi Husen juga sudah direncanakan sejak awal pekan.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan banyak yang mempertanyakan soal kejiwaan Husen setelah mendengar beberapa jawabannya yang nyeleneh serta raut mukanya yang tampak santai ketika dihadirkan dalam rilis di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5).
Irwan menjelaskan, Husen ternyata telah merencanakan perbuatannya kepada korban, Irwan Hutagalung (53), sejak beberapa hari sebelum beraksi. Rencana itu disampaikan kepada saksi, Imam, pada Senin (1/5). Adapun Husen melakukan aksi sadisnya pada Kamis (4/5) malam.
“Banyak yang menanyakan apakah Husen mengalami gangguan jiwa. Jadi, Husen ini sebelum kejadian memang merencanakan. Jadi peristiwanya Kamis malam, (Husen) sampaikan ke saksi akan melakukan itu pada hari Senin,” kata Irwan kepada wartawan di Melva Balemong, Selasa (16/5/2023).
“Berarti ada unsur perencanaan, perbuatannya juga, melakukan kekerasan, memutilasi, kemudian mengambil barang korban dan uang untuk senang-senang. Kemudian dicor. Ada waktu untuk mengambil, mencari pasir, cari semen. Bukan perbuatan orang yang terganggu kejiwaannya,” imbuhnya.
Irwan juga menjelaskan tidak ada catatan soal penyakit kejiwaan pada Husen. Menurutnya, para saksi dan pihak keluarga Husen juga tidak mengatakan soal perilaku Husen yang dapat dinilai terganggu kejiwaannya.
“Kita tidak dapat catatan kesehatan terkait dengan itu. Memang secara raut sepertinya begitu. Ya tapi karena sakit hatinya itu. Sejauh ini tidak ada catatan medis, tidak ada keterangan sebelumnya mengalami gangguan kejiwaan,” jelas Irwan.
Untuk diketahui, Husen menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan dan mutilasi bos depot air minum di Jalan Mulawarman Raya, Semarang, Irwan Hutagalung. Dia ditangkap pada Selasa (9/5) dan dihadirkan dalam jumpa pers sehari kemudian.
Husen mengakui membunuh bosnya dengan cara sadis. Bosnya dibunuh pada Kamis (4/5) malam dan dimutilasi hidup-hidup.
Dia berdalih dendam terhadap bosnya karena sering dimarahi dan dipukuli. Sempat mengaku puas, Husen belakangan mengaku menyesali perbuatannya setelah merenung di tahanan.
sumber: detikjateng
Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Polres Humbahas, Polres Pangandaran, Polda Sumut, Polda Jateng, Jateng, Polda Kalbar, Polda Kaltara