7 Fakta Tragis Ibu Bunuh Bayi Lalu Bunuh Diri di Rembang

Avatar photo

REMBANG, Jateng – Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Seorang ibu di Kabupaten Rembang membunuh bayinya yang masih berusia tiga minggu lalu menggendongnya ke kantor polisi. Belum tuntas penyelidikan polisi, sang ibu diketahui meninggal usai gantung diri.

Dirangkum detikJateng, berikut 7 fakta kisah tragis ibu bunuh bayi lalu gantung diri di Rembang.

1. Berjalan Kaki ke Kantor polisi

Kapolres Rembang AKBP Suryadi mengatakan peristiwa itu terjadi Selasa (9/5) sekitar pukul 06.30 WIB. Kata Suryadi, ada seorang wanita berjalan kaki menuju Mapolsek Rembang Kota sambil menggendong bayi menggunakan jarit atau selendang.

Setelah ditanya oleh anggota Polsek Rembang, wanita itu mengaku berasal dari Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang.

“Dia lalu menyampaikan meminta tolong untuk menguburkan bayi yang digendong tersebut. Pada saat itu diketahui perilaku dan bahasa Saudari (nama ibu korban) sering berubah-ubah dan cenderung meracau seperti orang depresi,” kata Suryadi, Rabu (10/5/2023) pagi.

2. Bayi dalam Kondisi Meninggal

Lebih lanjut, Suryadi mengatakan, anggotanya melihat bayi yang ada di dalam gendongan wanita itu tampak pucat. Setelah dicek ternyata bayi itu sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Selanjutnya kami melakukan interogasi kepada Saudari (nama ibu korban). Dia menyampaikan telah membunuh bayi yang digendong tersebut yang merupakan anak kandungnya sendiri dengan cara dicekik lehernya,” ungkap Suryadi.

3. Sebut Bayinya Miliki Kelainan

Dari hasil pemeriksaan, wanita tersebut mengaku tega membunuh bayinya karena memiliki kelainan sejak lahir.

“Kami lalu melakukan pemeriksaan secara medis, autopsi di RSUD Rembang. Hasilnya memang ada pembengkakan pembuluh darah (bekas dicekik),” ujar Suryadi.

4. Sang Ibu Dirawat di Poli Kejiwaan

Kapolres Rembang AKBP Suryadi mengatakan, ibu korban dibawa ke RSUD dr R Soetrasno Rembang. Pelaku saat itu dirawat di Poli Kejiwaan mengingat kondisinya yang mengarah depresi.

“Pelaku yang sedari awal ditemukan di Polsek Rembang dalam kondisi depresi dan sering berteriak serta meracau kemudian dibawa ke UGD RSUD Rembang untuk dilakukan perawatan dan diobservasi dan dalam pengawasan dan perawatan di Poli Kejiwaan RSUD Rembang,” terang Kapolres Suryadi, Rabu (10/5/2023) pagi.

5. Sang Ibu Meninggal
Tak lama usai dirawat, ibu tersebut dikabarkan meninggal dunia. Ibu tersebut meninggal saat dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Kabar meninggalnya wanita ituitu dibenarkan oleh Kasi Informasi RSUD dr R Soetrasno Rembang, Tabah Tohamik.

“Ibunya meninggal, tadi pagi sekitar jam 5.30-an,” ungkap Tabah saat dihubungi detikJateng melalui pesan singkat, pada Rabu (10/5).

6. Meninggal Gantung Diri

Kapolres Rembang AKBP Suryadi mengatakan korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

“Ibu ini melakukan bunuh diri di kamar mandi ruang observasi (rumah sakit). Memakai tali perban warna putih,” kata Suryadi kepada wartawan, Rabu (10/5).

7. Dimakamkan Terpisah

Ketua RT tempat tinggal wanita tersebut tinggal, Sulkan, mengungkap warganya itu dan bayi yang dibunuhnya sudah dimakamkan di tempat terpisah. Sang anak dimakamkan di kompleks pemakaman umum desa setempat. Sedangkan sang ibu dimakamkan di kampung asalnya.

“Karena waktu selesai melahirkan itu kan caesar, sempat pesan kalau meninggal minta dimakamkan di kampung asalnya,” ungkap Sulkan.

sumber: detikjateng

 

Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Humbahas, Polda Jateng, Jateng