BANJARNEGARA, Jateng – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus berupaya dan menggenjot percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Salah satunya yakni dengan melakukan penyaluran bantuan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) prioritas 1 dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa 9 Mei 2023 tersebut dilakukan di desa Darmayasa, Kecamatan Pejawaran dan desa Metawanan, Kecamatan Pagentan.
Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto berkesempatan melakukan peletakan batu pertama pemugaran RTLH didampingi ketua Baznas Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo.
“Bantuan RTLH yang dilaksanakan hari ini merupakan tindaklanjut arahan Bapak Gubernur Jawa Tengah yang beberapa bulan lalu meminta segera dilakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan,” ujar Pj Bupati Tri Hasto.
Lebih jauh dia menjelaskan, kebutuhan intervensi Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) di desa miskin ekstrim di Kabupaten Banjarnegara sejumlah 481 sasaran pada 12 kecamatan.
“Dari jumlah tersebut yang masuk kategori Prioritas satu (P1) sebanyak 37 sasaran dan disepakati akan diintervensi dari berbagai sumber pendanaan, diantaranya 14 sasaran oleh Baznas, 13 sasaran oleh APBD Propinsi dan sisanya 10 telah diintervensi pada tahun 2022,” lanjutnya.
Adapun lokasi 10 sasaran intervensi dari Baznas berada di Desa Darmayasa Kecamatan Pejawaran, 4 sasaran lainya berada di Desa Petuguran dan Desa Mlaya Kecamatan Punggelan serta Desa Karekan dan Metawana Kecamatan Pagentan.
“Kami berharap kepada Camat apabila ada perubahan data penerima sasaran bantuan agar segera di koordinasikan dengan Baperlitbang agar bantuan dapat tepat sasaran,” pungkasnya.
Selain itu pihaknyua juga memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Baznas yg telah membantu pemerintah kabupaten Banjarnegara dalam mengatasi kemiskinan ekstrem melalui bantuan RTLH.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan bantuan yang diberikan untuk RTLH sebesar 15 juta per unit dan diberikan melalui kelompok masyarakat setempat.
“Bantuan tersebut mungkin belum cukup untuk merehab secara total dan ini merupakan salah satu media untuk merangsang dan menggugah budaya gotong royong dilingkungan masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya berharap, bantuan tersebut dapat dikelola dengan baik dan memanfaatkan toko bangunan sekitar agar tidak terlalu memakan banyak anggaran.
Selain itu pihaknya juga berkomitmen untuk terus bersinergi dan membantu pemerintah daerah dalam rangka berkolaborasi mengatasi berbagai masalah sosial.
“Komunikasi dan koordinasi selalu kami jalin dengan baik, dan ini merupakan komitmen kami dalam upaya mengelola dana zakat sesuai amanah masyarakat,” pungkasnya.
Terpisah Kepala Baperlitbang Banjarnegara Yusuf Agung Prabowo mengatakan upaya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem tidak lepas dari upaya kolaborasi dari seluruh stakeholder.
“Selain peran pemerintah dan Baznas, juga yang tidak kalah penting adalah peran dari masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, peran masyarakat melalui swadaya dan membantu apabila di lingkungan sekitarnya masih ditemukan warga masyarakat yang tidak mampu akan sangat membantu.
sumber: banjarnegaraku
Polres Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, AKBP SIGIT, Kabupaten Sukoharjo, Sukoharjo, Polres Banjarnegara, Banjarnegara, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Humbahas, Polda Jateng, Jateng