TEGAL, Jateng – Kapolres Tegal AKBP Mohammad Sajarod Zakun belum bisa memastikan penyebab bus pariwisata terjun ke jurang di Obyek Wisata Guci dikarenakan ulah anak kecil yang memainkan rem tangan atau tidak.
“Sedang kami dalami, apakah betul atau tidak ada anak kecil yang memainkan rem tangan,” katanya, Senin (8/5).
AKBP Mohammad menyatakan, dugaan yang viral di media sosial tersebut tidak bisa langsung dibenarkan. Dia mengakui bahwa penumpang bus ada anak-anaknya.
“Penumpangnya ada dewasa dan anak-anak,” ujarnya.
Fakta di lapangan, polisi mendapatkan keterangan dari pengemudi bus bahwa rem tangan sudah memasang rem tangan, termasuk mengganjal ban bus.
“Kemudian pengemudi meninggalkan bus untuk mandi, 15 menit kemudian tiba-tiba bus itu bergerak maju,” tuturnya.
Seperti diketahui, Bus Hino berplat nomor polisi B 7260 OGA yang sedang terparkir tiba-tiba menggelinding dan masuk jurang di Obyek Wisata Guci Tegal.
Rombongan Bus Pariwisata PO Duta Wisata itu mulanya hendak menghabiskan akhir pekan di pemandian air panas tersebut. Namun nahas, niat berwisata mereka berujung petaka.
Setidaknya ada 37 korban yang menjadi korban dalam peristiwa tragis ini. Dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dua korban meninggal dunia bernama Maja (60) dan Saribin (50).
Keduanya merupakan warga Kp Pondok Serut, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Dua korban jiwa dan mayoritas korban yang mengalami luka-luka telah dibawa ke Tangerang Selatan.
Sementara polisi masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap misteri kecelakaan tersebut.
sumber: JPNN.com
Polda Jateng, Jateng, Polrestabes Semarang, Polres Rembang, Polres Sukoharjo, Polres Pangandaran, Polres Humbahas, Polda Kalbar, Polda Kaltara, Polda Sumut, Polres Pati, Polres Batang