SEMARANG, Jateng – Selama libur cuti bersama dan lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, volume kendaraan pemudik di ruas jalan dalam Kota Semarang meningkat dibandingkan hari biasa. Seperti terpantau saat arus balik lebaran, kepadatan kendaraan pemudik memadati ruas jalan-jalan dan pusat oleh-oleh dan kuliner maupun pusat perbelanjaan dan tempat wisata, serta kawasan Simpanglima Semarang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, selain di jalan tol, kepadatan kendaraan pemudik juga terpantau di ruas jalan dalam kota, mengingat pemudik biasanya ingin membeli oleh-oleh atau mencari tempat kuliner. Maupun untuk berlibur di tempat wisata di Kota Semarang sebelum kembali pulang.
“Untuk keramaian di dalam Kota Semarang sendiri pusat kepadatan pemudik masih terpantau di pusat oleh-oleh dan tempat wisata. Contoh di sekitar Jalan Pandanaran, Simpanglima, jika tahun-tahun sebelumnya kita berlakukan kontra flow, tahun ini tidak. Itu artinya tahun ini kepadatan pemudik lebih terkendali,” terang Endro, Rabu (26/4/2023).
Secara umum, lanjut Endro, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang berhasil mengendalikan keramaian pemudik di Lebaran tahun 2023. Padahal jumlah pemudik tahun ini signifikan, yaitu meningkat dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
“Dibanding dua tahun lalu, tahun ini kenaikan memang luar biasa. Kenaikan jumlah pemudik ke Jawa Tengah sedikit lebih banyak dari yang diprediksi Kementerian Perhubungan, yakni dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun dengan persiapan aparat dalam melayani pemudik cukup baik, sehingga kejadian menonjol di Kota Semarang relatif nihil,” imbuh Endro.
Bahkan dari catatan Dishub Kota Semarang, kata Endro, jumlah kendaraan yang keluar dari gerbang tol Kalikangkung hingga Selasa (25/4/2023) malam sudah mencapai 80.000 kendaraan, yang bersamaan dengan puncak arus balik.
“Dan hari ini prediksi kami tinggal sedikit saja dan kemungkinan nanti siang atau sore hari kembali normal,” ungkapnya.
Endro mengatakan, kunci keberhasilan dalam mengendalikan pemudik adalah ditutupnya akses keluar tol menuju ke pusat Kota Semarang dan diarahkan langsung ke arah barat atau keluar Kota.
“Namun dengan rekayasa lalu-lintas tol yang tidak boleh mengarah masuk ke dalam kota yang membuat situasi kepadatan di dalam kota masih terkendali,” paparnya.
Sedangkan untuk antisipasi dari Dishub Kota Semarang, kepadatan arus lalu lintas kendaraan yaitu dengan menyiagakan juga mobil derek. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada kendaraan pemudik mogok atau parkir di tempat larangan parkir.
“Selain itu pemantauan arus lalu lintas lewat Area Traffic Control System (ATCS) terus dilakukan selama 24 jam untuk penarikan arus lalu lintas. Lalu, patroli keliling juga dilaksanakan terutama ruas jalan dalam kota yang relatif padat. Sehingga petugas dari dishub dan kepolisian melakukan penguraian agar arus kendaraan bisa lancar,” pungkas Endro.
Sumber: halosemarang.id
Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Polres Batang, Kabupaten Batang, Pemkab Batang, Batang, Polres Pati, Kabupaten Pati, Pemkab Pati, Pati, Polres Demak, Kabupaten Demak, Pemkab Demak, Demak, Polda Jateng, Jateng, PoldaJawaTengah, JawaTengah, Polri, Polisi, Polda Kaltara, Kaltara, Kalimantan Utara, OKC 2023, Ops Ketupat Candi 2023, Operasi Ketupat Candi 2023