Sejumlah Barang Yang Jadi Petunjuk Korban Dukun Banjarnegara

Avatar photo

BANJARNEGARA, Jateng – Polisi menemukan sejumlah barang milik korban yang ikut dikubur oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet pelaku pembunuhan berantai di Banjarnegara. Barang ini kemudian menjadi petunjuk saat dilakukan proses identifikasi.

Rabu (12/4/2023), sejumlah barang bukti itu ternyata turut dikubur bersama jasad korban. Mulai dari jam tangan, kunci mobil, hingga jilbab warna pink yang pernah digunakan korban semasa hidup menjadi petunjuk polisi untuk identifikasi korban.

Di antaranya jam tangan milik Theresia Dewi, korban asal Mertoyudan, Magelang. Melalui jam tangan ini, polisi kemudian mengungkap identitas Theresia yang sudah hilang kontak dengan keluarganya sejak 2021.

“Dari properti juga ada kecocokan dari keterangan keluarganya. Ada jam tangan warna oranye yang dipakai Theresia,” kata Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr Summy Hastry Purwanti saat jumpa pers di posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, Senin (10/4).

Selain itu, polisi juga menemukan barang berupa kunci mobil di kantong korban Okta Ali, anak Theresia. Kunci mobil ini ikut dikubur Mbah Slamet bersama jasad korban.

“Ada kunci mobil yang ditemukan di kantong celana Okta. Saat ditanyakan ke pihak keluarga mereka mengenali,” ungkapnya.

Selain itu, ada juga baju warna pink dan jilbab segi empat yang dipakai oleh korban Riani asal Pesawaran Lampung sebelum dibunuh Mbah Slamet. Baju tersebut dikenali keluarga yang sebelumnya datang ke posko pengaduan orang hilang.

“Riani ini perempuan, properti yang digunakan terakhir baju warna pink dan memakai jilbab segi empat,” kata dr Summy Hastry.

Ia juga menyebut baju yang dikenakan Suheri, suami dari Riani alias Yani juga dikenali keluarga korban. Saat ditemukan Suheri mengenakan kaos lengan pendek, serta celana jean warna krem.

“Suheri memakai celana boxer hitam celana jean krem. Keluarganya bisa membuktikan kalau itu pakaiannya Suheri,” lanjutnya.

Selain properti yang dikenakan, tim Dokkes Polda Jateng juga memeriksa data dasar identifikasi. Yakni data gigi para korban.

“Data dasar dari identifikasi primer ada gigi, sidik jari, dan DNA. Kalau satu dari tiga teridentifikasi bisa rilis,” ujarnya.

Sedangkan korban lain seperti Paryanto asal Sukabumi, dan pasangan suami istri asal Pesawaran Lampung, Irsyad dan Wahyu Triningsih lebih mudah dalam proses identifikasi. Sebab, pelaku Mbah Slamet masih mengenali nama korban.

“Dari keterangan tersangka belum bisa mengingat nama-nama korban. Hanya ingat asalnya mana aja,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto pada Senin (4/4).

sumber: detikjateng

 

Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Semarang, Polres Semarang, Polda Jateng, Jateng, Polda Jawa Tengah, Jawa Tengah, Polri, Polisi