SEMARANG, Jateng – Angka kriminalitas di Kota Semarang meningkat tajam jelang lebaran ini.
Peningkatan angka kasus itu bahkan hampir mencapai 100 persen.
Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat Rapat Koordinasi Persiapan Idulfitri 1444 H, di Balai Kota Semarang, Senin (10/4/2023).
Menurut Ita, berdasar laporan dari Kejaksaan Negeri Semarang, biasanya dalam sebulan angka kriminalitas sekitar 70 kasus. Namun kini meningkat menjadi 100 – 120 kasus.
“Pencuri semakin nekat. Tadi disampaikan data kapolres yang masuk ke kajari, biasanya 70. Sekarang meningkat 100 -120. Narkoba juga banyak. Ini karena kebutuhan hidup meningkat,” ujar Ita.
Terkait persoalan ini, Ita meminta CCTV di setiap RT di Kota Semarang diaktifkan untuk keamanan lingkungan menjelang lebaran.
Ita melanjutkan, Kota Semarang memiliki 11 ribu CCTV yang terpasang di setiap RT.
Kehadiran CCTV diharapkan bisa memudahkan aparat penegak hukum dalam mengungkap kasus jika terjadi tindak kriminal.
Selain itu, masyarakat juga didorong untuk mendownload aplikasi Libas milik Polrestabes Semarang. Di dalamnya, ada fitur Kentongan Digital (Kenita) yang akan memudahkan masyarakat saat terjadi kejadian kriminalitas.
“Kalau ada satu RT terjadi satu hal, seluruh RT akan tahu. Ada 133 ribu masyarakat yang mendownload. KK di Semarang ada 550 ribuan. Kalau bisa mendownlad semua, akan lebih cepat jika terjadi apa-apa,” papar Ita, sapaannya,
Di sisi lain, pihaknya meminta Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, BPBD, dan camat lurah untuk melakukan persiapan Lebaran sesuai tupoksi masing-masing. Pemerintah Kota Semarang akan turut menyiapkan pendirian pos mudik Lebaran bsrsama dengan Forkopinda.
“Insyaallah Kota Semarang kondusif. Kebutuhan pokok tersedia. Harga-harga stabil,” ucapnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, ada beberapa kerawanan saat Lebaran nanti antara lain kecelakaan lalu lintas, kepadatan lalu lintas, dan tindak kejahatan.
“Misalnya, pencurian rumah kosong. Umumnya jelang Natal, tabun baru, Idulfitri, biasnaga meningkat karena kebutuhan hidup,” ujar Irwan.
Irwan mengatakan, Polrestabes Semarang telah meluncurkan aplikasi Libas. Ini menjadi upaya mempermudah masyarakat ataupun petugas jika ada kejadian gangguan kamtibmas. Dalam aplikasi Libas ada fitur Kentongan Digital atau Kenita.
“Kalau ada sesuatu di satu RT, dipencet Kentongan Digital, infonya akan diterima warga se-RT. Misal, ada pencurian. Nanti ada informasinya,” terangnya.
Kenita, lanjut Irwan, juga akan masuk ke kepolisian jika itu menyangkut ancaman kamtibmas.
Dia pun sudah mengantisipasi kerawanan-kerawanan tersebut. Ada 1.500 personel gabungan dari kepolisian, TNI, pemkot, serta stakeholder lain.
Selain personel, pihaknya juga menyiapkan 14 pos pengamanan Idulfitri. Dua diantaranya pos terpadu yaitu di Simpanglima dan Kalikangkung.
Pos Simpanglima memonitor situasi kota, jalur alternatif, dan jalur nontol. Sedangkan, Pos Kalikangkung memantau arus lalu lintas melalui jalan tol.
“Kami juga menempatkan beberapa pos pengamanan, di terminal, stasiun, bandara mal, pintu keluar masuk Semarang baik dari arah Kendal, Demak, Ungaran,” tambahnya.
sumber: Tribunmuria.com
Polres Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Pemkab Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara, Banjarnegara, Polres Rembang, Kapolres Rembang, Pemkab Rembang, Kabupaten Rembang, Rembang, Polrestabes Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kodya Semarang, Semarang, Polres Semarang, Polda Jateng, Jateng, Polda Jawa Tengah, Jawa Tengah, Polri, Polisi