BANJARNEGARA, Jateng – Sebagai upaya pemecahan masalah pertanian dari hulu hingga hilir, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama kelompok tani dan stakeholder yang ada, menggelar temu usaha (business meeting) Interrated Participatory Development and Managemen of Irrigation Project (IPDMIP) di Surya Yudha Sport Center Banjarnegara, Selasa (21/3/2023).
Plt Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kerahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Singgih Haryono mengatakan, temu bisnis IPDPIP dengan tema ‘Saatnya Petani Bicara’ ini menjadi sangat penting, sebab dalam kegiatan ini para petani menjadi narasumber.
‘Tema ini sangat tepat, sebab mereka menjadi pelaku langsung. Bagaimana sulitnya pupuk saat dibutuhkan, harga jatuh saat panen raya, dan masalah lainnya,” katanya.
Untuk itu, dalam temu bisnis ini semua stakeholder terlibat, sehingga ada tambahan wawasan bagi petani dalam permasalahan pertanian dari mulai hulu hingga hilir.
“Irigasi ini menjadi bagian paling penting dalam upaya meningkatkan produktivitas khususnya padi, namun masalah saat panen juga tidak kalah penting,” katanya.
Menurutnya, sistem pola panen padi yang kurang tepat bisa menyebabkan penurunan hasil panen hingga 14 persen. Sebagai contoh, pemotongan pohon padi saat panen yang tidak benar membuat banyak buah padi yang terjatuh, belum lagi sistem perontokan.
“Artinya, masalah ini harus dipecahkan bersama, tidak hanya petani tetapi juga stakeholder. Petani juga harus memahami pola bisnis pertanian,” katanya.
Sementara itu, panitia penyelenggara kegiatan, Suparman mengatakan, temu usaha petani dan offtaker di wilayah IPDMIP ini merupakan satu sarana informasi hasil kerja petani di wilayah. Kegiatan ini juga upaya untuk meningkatkan wawasan petani, dalam pengembangan bisnis.
“Kegiatan ini juga menjadi bagian membangun akses kerjasama atau kemitraan antara petani, dengan penyedia saprodi dalam rangka meningkatkan kapasitas petani, dalam menyediakan beras bernilai tinggi di daerah irigasi,” ujarnya.
Sumber: serayunews.com