BANJARNEGARA, Jateng – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menggencarkan sosialisasi Pemilu 2024 bagi generasi muda, khususnya pemilih pemula di daerah ini.
“Sosialisasi dan pendidikan pemilih kepada gen Z dan milenial, terutama pemilih pemula yang sudah berusia 17 tahun pada Pemilu 2024 atau sudah memenuhi syarat-syarat untuk memilih,” kata Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Banjarnegara M Syarif SW di Banjarnegara, Minggu.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih dilakukan dengan mendatangi sekolah menengah atas/kejuruan negeri maupun swasta, kampus, serta pesantren.
Ia mengatakan materi sosialisasi di antaranya hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu 2024, ajakan untuk tidak “golput”, serta ajakan untuk menolak praktik politik uang.
“Termasuk ajakan untuk peduli menggunakan hak pilihnya karena mereka nanti akan menjadi pelaku sejarah Pemilu Serentak 2024 awal menjadi pemilih,” tegasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga masih bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam program penguatan profil pelajar Pancasila.
Menurut dia, pihaknya melibatkan seluruh personel panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang berjumlah 100 orang maupun panitia pemungutan suara (PPS) sebanyak 834 orang dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan di wilayah masing-masing.
“Kami memanfaatkan mereka sebagai ujung tombak untuk melakukan sosialisasi, baik secara langsung atau tatap muka seperti acara-acara di desa atau komunitas maupun sosialisasi secara tidak langsung salah satunya dengan memanfaatkan media sosial,” jelasnya.
Dalam hal ini, kata dia, KPU Kabupaten Banjarnegara mewajibkan PPK dan PPS untuk membuat media sosial resmi guna menginformasikan seluruh kegiatan maupun tahapan pemilu yang dilaksanakan di tingkat desa/kelurahan maupun kecamatan.
Di samping itu, lanjut dia, media sosial yang dikelola PPK maupun PPS harus disosialisasikan kepada masyarakat agar kegiatannya bisa diketahui langsung oleh masyarakat sebagai bentuk informasi dan sosialisasi tahapan Pemilu 2024.
“Semua itu dilakukan karena kami menyesuaikan dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,” kata Syarif.
sumber: antara